
Viral Aksi Burger King Cs, Begini Gerak Saham Ritel Makanan

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham perusahaan pengelola restoran cepat saji dan asosiasinya di dalam negeri mayoritas menguat pada penutupan sesi I, Kamis (5/11/2020).
Penguatan ini terjadi di tengah ramainya kampanye pemasaran yang dilakukan salah satu gerai burger asal Amerika Serikat yang juga beroperasi di Indonesia, Burger King. Kampanye Burger King membuat heboh jagat maya.
Entitas asosiasi Burger King di Indonesia, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) pada perdagangan hari ini sahamnya menguat 1,59% ke Rp 640/saham dari harga penutupan sebelumnya di Rp 630/saham.
Bahkan, harga sahamnya sempat menyentuh harga tertinggi harian di Rp 645/saham. Nilai transaksi saham MAPI tercatat Rp 4,61 miliar dan volume perdagangan 7,19 juta saham pada penutupan sesi I ini.
Kemudian, anak usaha MAPI yang bergerak di bidang makanan PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) pagi ini juga ikut naik 4% ke harga Rp 1.300/saham meski nilai transaksi cenderung rendah hanya Rp 255.000.
Saham perusahaan lainnya yang juga disebut-sebut dalam unggahan Burger King adalah PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) yang menjual makanan cepat saji KFC juga ikut menguat tipis, meski mayoritas diperdagangkan di zona merah.
Saham FAST sempat menjajaki zona hijau dengan penguatan 0,55% ke Rp 920/saham kendati ditutup stagnan di level Rp 915/saham dengan nilai transaksi rendah Rp 31,61 juta.
Lalu, saham perusahaan penyedia pizza PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) ikut menguat ke Rp 620/saham dengan kenaikan 0,81%.
Saham ini sempat naik ke harga tertinggi hari ini di Rp 625/saham dari harga penutupan kemarin di Rp 615/saham. Tapi pada penutupan sesi I, harga saham PZZA stagnan di level Rp 615, dengan nilai traansaksi hanya Rp 70,06 juta.
Rabu kemarin, dalam sebuah unggahan di Instagram, Burger King mengimbau agar masyarakat membeli produk pesaingnya seperti McDonald's hingga KFC dan lainnya. Langkah ini ternyata menuai simpati luas netizen di tengah kesulitan bisnis restoran kena dampak pandemi covid-19.
"Jika Anda ingin membantu, tetap manjakan diri Anda dengan makanan lezat melalui pesan antar, takeaway, drive-thru. Menikmati Whopper (burger) pilihan yang terbaik, namun memesan Big Mac juga tidak ada salahnya," tulis Burger King dalam unggahannya pada Selasa (3/11/2020).
Tidak hanya McDonald's, tetapi juga pesaing lain seperti Flip Burger, Carl's Jr, Wendy's, J.co, Klenger Burger, KFC, CFC, Domino's Pizza, Pizza Hut, dan lainnya hingga warteg (warung Tegal).
Hal ini terjadi setelah sektor makanan dan minuman alias food and beverages (F&B) tertekan akibat pandemi Covid-19.
Banyak beberapa unit usaha ditutup lebih lama bahkan permanen lantaran beban pengeluaran yang tak seimbang dengan omzet. Meski begitu, kondisi sulit ini tak membuat restoran cepat saji Burger King mengejar pelanggan sendiri dengan berbagai cara.
Imbauan Burger King pun diikuti oleh waralaba lainnya.
Namun aksi ini ditanggapi sebagai langkah marketing dengan konsep word of mouth marketing alias pemasaran dari mulut ke mulut oleh pemerhati pemasaran.
"Dengan kampanye ini yang tadinya nggak lirik Burger King, sekarang jadi melirik, dampaknya buat Burger King mengangkat reputasi dan awareness," kata Yuswohady, pemerhati pemasaran, kepada CNBC Indonesia, Rabu (4/11).
Dia bilang trik marketing semacam ini memang tepat dilakukan oleh perusahaan atau merek, untuk menarik simpati daripada strategi hard selling.
Saat pandemi saat ini, strategi hard selling kurang tepat dilakukan seperti berjualan di pinggir jalan yang malah menurunkan reputasi dan belum tentu efektif. Justru yang dilakukan Burger King mencoba menarik simpati.
Burger King secara global di bawah kepemilikan Restaurant Brands International Inc (RBI) yang tercatat di Bursa Toronto, Kanada, dengan kode saham QSR, dan di bursa Wall Street AS, New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode sama juga QSR.
Situs perusahaan mencatat, anak usahanya yakni Tim Hortons, Popeyes dan Burger King (Burger King Corporation).
RBI ialah perusahaan cepat saji multinasional yang berpusat di Toronto, Kanada yang dikomandoi Jose Cil.
Di bursa NYSE, harga saham Restaurant Brands International Inc pada penutupan Selasa (2/11) terpantau naik 4,33% atau US$ 2,24 ke posisi US$ 54/saham.
Sedangkan, di bursa Toronto, Kanada, sahamnya juga bergerak naik 3,70% ke level 71 dolar Kanada. Nilai kapitalisasi pasarnya mencapai 33,29 miliar dollar Kanada.
Adapun di Indonesia, lisensi bisnis Burger King di bawah kepemilikan waralaba PT Sari Burger Indonesia, entitas usaha MAPI. Porsi kepemilikan MAPI atas investasi di Sari Burger per Juni 2020 mencapai 33,52%, dengan nilai Rp 86,62 miliar.
MAPI mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1995. Saat ini, kegiatan perusahaan terutama dalam bidang perdagangan eceran pakaian, sepatu, aksesoris, tas dan peralatan olahraga di lebih dari 2.000 toko/outlet yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, Batam, Manado dan kota-kota lainnya di Indonesia.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (Grup) Mitra Adiperkasa. Pemegang saham mayoritas Perusahaan adalah PT Satya Mulia Gema Gemilang.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bikin Heboh di Jagat Maya, Siapa di Balik Bisnis Burger King?
