World Bank: Inisiator RCEP adalah Indonesia, Bukan China

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
30 November 2020 11:12
Managing Director World Bank, Mari Elka Pangestu dalam acara webinar
Foto: Managing Director World Bank, Mari Elka Pangestu dalam acara webinar "Pemanfaatan Kerja sama Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang Berkualitas". (Tangkapan Layar)

Jakarta, CNBC Indonesia- Managing Director World Bank Mari Elka Pangestu menegaskan inisiator dari Perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) adalah Indonesia, bukan China atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

"Sering beritanya salah, yang diberitakan sering inisiator RRT. RCEP lahir justru untuk mengimbangi kekuatan Asia Timur China, Jepang dan lain-lain. Akhirnya kita (Indonesia) lahirkan RCEP," tegas Mari Elka dalam Webinar "Pemanfaatan Kerja sama Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional yang Berkualitas", Senin (30/11/2020).

Mari Elka mengatakan Perjanjian RCEP yang ditandatangani 15 November 2020 menjadi berita baik bagi kawasan ASEAN dan Asia. Hal ini juga menjadi berita-berita utama (headlines) di seluruh dunia

"Kita mencari good news di tengah pandemi ini, dan di tengah ketidakpercayaan multilateral, kawasan asia tetap komitmen pada integrasi ekonomi karena tanpa itu pemulihan ekonomi tak mungkin terjadi," ujar Mari Elka yang juga menjadi inisiator RCEP ketika menjadi Menteri Perdagangan.

RCEP merupakan kesepakatan trading block terbesar di dunia, yang meliputi 30% dari PDB dunia, 27% dari perdagangan dunia, 29% dari investasi asing langsung, dan 29% dari populasi dunia. Indonesia bergabung dalam RCEP bersama 14 negara lain setelah menandatangani Perjanjian RCEP pada KTT RCEP 15 November 2020 lalu.

India belum bergabung dalam Perjanjian RCEP, meskipun sebelumnya telah mengikuti proses dalam berbagai pertemuan. "India belum bergabung, tetapi bukan berarti mundur.  Semoga India bisa bergabung dalam waktu tak terlalu lama dan memungkinkan perjanjian lain bisa bergabung," ujar Mari Elka.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kupas Tuntas Peluang & Tantangan Perjanjian RCEP di Event Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular