
Waduh! Restoran DKI Besar-Besaran Mau Tutup Total di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor restoran menjadi salah satu yang paling terkena dampak pandemi Covid-19. Hingga kini, sudah ada ribuan restoran di DKI Jakarta yang harus menutup operasional. Kalangan pengusaha restoran menyebut jumlahnya bisa meningkat jika pemprov DKI Jakarta di bawah Gubernur Anies Baswedan tidak mencabut pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi.
"Bisa terjadi di awal tahun makin banyak yang tutup. Kalau nggak naik-naik penjualannya gimana. Karena ada batasnya kemampuan orang untuk mengeluarkan uang (modal), macam-macam, kasihan juga," kata Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Eddy Sutanto kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/11).
Saat ini, banyak pelaku usaha restoran yang menggunakan dana cadangan atau pribadi untuk memenuhi kebutuhan modalnya. Mulai dari membayar gaji karyawan, kemudian membayar hutang ke pihak ketiga, serta biaya operasional lainnya. Hal itu berpotensi makin parah jika pemerintah mengeluarkan kebijakan yang kurang tepat.
"Saya rasa nggak apa-apa dicabut karena restoran udah menerapkan protokol kesehatan. Kita juga takut penyebaran, jadi sudah ada penerapan suhu, jarak, kapasitas. Kalau ada apa-apa yang rugi restoran sendiri, kita memang udah menerapkan ketat juga," jelasnya.
Senada, Wakil Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) bidang restoran Emil Arifin juga menyebut protokol kesehatan sudah diterapkan oleh banyak restoran. Ia yakin meski pemprov DKI mencabut PSBB transisi, maka protokol kesehatan tetap jalan.
"Jika tidak dicabut, sebagian besar restoran akan tutup operasi di bulan Maret 2021, jika PSBB tidak diangkat dan kembalikan ke Normal," sebut Emil.
Pada masa PSBB Transisi di DKI Jakarta memang sudah ada kelonggaran seperti larangan dine in sudah dicabut di restoran. Namun, penerapan PSBB
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Makan di Restoran Wajib Dicatat Data Pribadi, Kalian Mau?