BRI Micro & SME Index, Kado dari BRI untuk Indonesia

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
17 November 2020 12:48
BMSI, Indeks Ancuan Bagi Pengembangan Bisnis UMKM BRI  (CNBC Indonesia TV)
Foto: BMSI, Indeks Ancuan Bagi Pengembangan Bisnis UMKM BRI (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah meluncurkan BRI Micro & SME Index (BMSI) yang merupakan gambaran umum kondisi UMKM di Indonesia setiap kuartal.

EVP Corporate Development & Strategy Division BRI, Andrijanto mengatakan berharap index ini bisa menjadi petunjuk bagi pelaku UMKM di Indonesia. "Makanya dalam teknisnya, kami hitung, tingkat errornya dalam term itu masih acceptable, sekitar +-2%," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta.

Dia juga mengatakan, index ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi para stakeholder dari pembinaan UMKM, menjadi petunjuk dari kondisi di depan yang harus dicermati. Apalagi, di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, 64 juta UMKM di Indonesia menjadi taruhannya.

"Karena kami akan berusia 120 tahun. Mudah-mudahan ini bagian dari gift kami untuk Indonesia, semoga memberikan manfaat jauh lebih besar," ujarnya.

Senior Economist Corporate Development & Strategy Division BRI, Anton Hendranata mengatakan, terkait dengan index ini, indikator yang dibuat mampu mencerminkan dengan baik kinerja UMKM. Mulai dari bagaimana kondisi usaha, hingga perbandingan kondisi saat ini dengan yang sebelumnya.

"Beberapa indikator, volume produksi, nilai penjualan, rata-rata harga jual, volume pesanan, volume pesanan barang input, volume barang jadi, rata-rata karyawan dan investasi," ujarnya.

"Dari indikator ini, dapat menangkap dengan akurat kondisi UMKM. Kami pastikan indikator ini dibuat dengan pertanyaan mudah sehingga bisa dijawab dengan baik oleh pelaku UMKM. Kalau tidak dijawab dengan baik, tidak ada maknanya. Ini yang dihindari," imbuhnya.

Survei ini menurutnya sudah dilakukan sejak kuartal II-2019. Dimana survei dilakukan secara rutin setiap kuartal, yang artinya sudah dilakukan selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun. Dan saat ini dianggap waktu yang tepat dalam meluncurkan index ini.

"Responden dari index ini, adalah pelaku usaha UMKM BRI. Jumlah sampel 3.000 responden di 33 provinsi tidak termasuk Kalimantan Utara. margin error +-2%. Metode sampling systematic random sampling. Dan kita kuncinya adalah kuesioner yang dibuat dan teknik samplingnya. Kita yakin dengan margin error itu, bisa menjadi guidance ke mana arah UMKM itu berlangsung," jelasnya.

Saat ini, setidaknya ada 8 sektor yang diteliti. Sektor pertama adalah pertanian, kehutanan dan peternakan. Selanjutnya sektor pertambangan dan penggalian. Berikutnya sektor pengolahan, konstruksi, perdagangan besar dan eceran. Selanjutnya sektor hotel dan restoran, sektor pengangkutan juga komunikasi dan terakhir sektor jasa.

"Hampir mirip seperti BI, ada 7 sektor. Kita ada tambahan 1 sektor, ini sudah mewakili sektor perekonomian terutama di bisnis UMKM," pungkasnya.

Informasi saja, BRI Mikro & SME Index (BMSI) resmi diluncurkan oleh Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta pada (12/11). Melalui BMSI, BRI hendak menghadirkan gambaran umum kondisi UMKM di Indonesia setiap kuartal.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Launching BRI Micro & SME Index, BRI Optimistis UMKM Bangkit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular