Adam Boehler Bahas Dana Abadi RI, Luhut: Dia Optimistis!

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
26 October 2020 16:31
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) United States International Development Finance Corporation (IDFC) Adam S. Boehler di Jakarta pada Hari Jumat (23/10). (Dok. Kemenkomarves)
Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO) United States International Development Finance Corporation (IDFC) Adam S. Boehler di Jakarta pada Hari Jumat (23/10). (Dok. Kemenkomarves)

Jakarta, CNBC Indonesia - Adam Boehler jadi sorotan bagi pelaku industri keuangan domestik. Ia sudah dua kali pria asal Amerika Serikat (AS) ini bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan juga pernah bertemu Presiden Jokowi.

Adam Boehler adalah Chief Executive Officer (CEO) United States International Development Finance Corporation (IDFC). Organisasi ini merupakan lembaga pembiayaan investasi yang dibentuk atas mandat Kongres Amerika Serikat (AS) yang berfokus pada investasi di negara-negara berkembang.

Luhut menggelar rapat dengan Adam Boehler, pada akhir pekan lalu. Mereka membahas peluang investasi di Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia. Luhut mengungkapkan dari pertemuan itu, Boehler menyampaikan optimistisnya soal investasi di Indonesia dan SWF, apalagi setelah ada UU Omnibus Law Cipta Kerja.

"Setelah mendengar penjelasan saya tentang UU Cipta Kerja, Adam Boehler menyampaikan kepada saya optimismenya terhadap regulasi penting ini yang dia lihat sebagai sebuah terobosan baru dalam memperbaiki iklim berinvestasi di Indonesia," kata Luhut dalam akun media sosial pribadinya, dikutip Senin (26/10).

Selama ini regulasi di Indonesia masih banyak yang tumpang tindih dan seringkali membingungkan tidak hanya bagi investor lokal, tetapi juga investor dari negara lain seperti Amerika Serikat, UAE, Jepang, dan Tiongkok. Lewat "Online Single Submission" yang juga diatur dalam UU Cipta Kerja ini, segala bentuk perizinan akan dikerjakan secara lebih lugas dan optimal.

"Saya merasa perlu menjelaskan sedikit tentang SWF Indonesia yang akan dibentuk setelah adanya peraturan pemerintah turunan dari UU Cipta Kerja yang telah di sahkan oleh DPR awal Oktober lalu," kata Luhut.

Luhut mengatakan SWF Indonesia dibentuk dengan semangat UU Cipta Kerja yaitu mendukung ekonomi dan pembangunan nasional melalui investasi pada entitas dan industri domestik, sehingga akan berdampak tentunya pada penciptaan lapangan kerja, "transfer knowledge" yang strategis sekaligus menyediakan tempat bagi talenta Indonesia untuk bekerja di industri negara maju.

"SWF Indonesia juga akan menjadi instrumen penting bagi pengembangan infrastruktur di tanah air. Kehadiran SWF akan semakin memperkuat transparansi pengelolaan aset infrastruktur di Indonesia secara profesional," kata Luhut.

Luhut bilang investasi dari SWF akan diprioritaskan kepada sektor seperti infrastruktur, energi dan sumber daya, kesehatan, pariwisata, dan teknologi. "Saya juga sampaikan adanya pelibatan lembaga investasi keuangan internasional dari negara-negara maju seperti ADIA dari Uni Arab Emirat dan JBIC dari Jepang dalam rangka proses konsultasi pengembangan framework SWF Indonesia," katanya.

Ia juga menyampaikan kepada Adam Boehler salah satu semangat dari UU Cipta Kerja adalah perbaikan iklim berinvestasi dan berusaha di Indonesia, yang tentunya dengan tetap mengutamakan perlindungan lingkungan hidup. Karena kelestarian lingkungan adalah bagian integral dari perizinan bisnis yang beresiko tinggi.

"Saya tegaskan juga bahwa AMDAL harus diterbitkan sebelum izin usaha untuk memulai operasi bisnis," katanya.

Luhut merasa senang bila SWF sudah berdiri, artinya para investor internasional akan berinvestasi melalui dana yang dikelola secara profesional. Sehingga US IDFC, US TDA, US EXIM yang notabene punya berbagai instrumen investasi, dapat membuka jalan bagi perusahaan Amerika Serikat untuk berinvestasi di Indonesia.

"Saat ini kami sedang mempersiapkan kawasan industri dan infrastruktur yang diperlukan di Kabupaten Batang yang terhubung dengan jalan tol dan pelabuhan. Untuk itulah, saya mengundang Amerika Serikat untuk bekerja sama guna menjadikan Indonesia sebagai hub manufaktur di Asia Tenggara...," kata Luhut.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Bertemu Adam Boehler Bahas Dana Abadi RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular