
Sebelum Miliar Dolar Israel Muncul, Boehler Sudah Temui Luhut

Jakarta, CNBC Indonesia - Isu mengenai keinginan Amerika Serikat (AS) untuk memberi dana miliaran dolar kepada Indonesia kembali mencuat. Pasalnya hal ini baru saja dilontarkan Chief Executive Officer Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional atau US DFC, Adam Boehler pada sela-sela kunjungannya ke Israel beberapa waktu lalu.
Dalam sebuah wawancara di Yerusalem, Boehler mengatakan bahwa Washington akan memberikan dana itu bila Jakarta mau membangun hubungan diplomatik dengan Israel. Hal ini sama dengan apa yang pernah ditawarkan sebelumnya kepada Arab Saudi dan Oman sehingga negara-negara muslim mau membuat relasi dengan negara yahudi itu.
"Kami sedang membicarakannya dengan mereka. Jika mereka siap, mereka siap dan jika mereka siap maka kami akan dengan senang hati mendukung secara finansial lebih dari apa yang kami lakukan." Ucap Chief Executive Officer DFC Adam Boehler dalam sebuah wawancara hari Senin (21/12/2020) di Hotel King David di Yerusalem.
Sebelumnya, Adam Boehler telah juga beberapa kali mondar mandir ke Jakarta menemui Menteri Koordinator (Menko) Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan untuk membicarakan Lembaga Pengelola Investasi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) yang akan dibentuk oleh Indonesia. Dalam pertemuan tersebut Luhut mengungkapkan bahwa Boehler menyampaikan optimismenya soal investasi di Indonesia dan SWF, apalagi setelah ada UU Omnibus Law Cipta Kerja.
"Setelah mendengar penjelasan saya tentang UU Cipta Kerja, Adam Boehler menyampaikan kepada saya optimismenya terhadap regulasi penting ini yang dia lihat sebagai sebuah terobosan baru dalam memperbaiki iklim berinvestasi di Indonesia," kata Luhut dalam akun media sosial pribadinya.
![]() |
Bahkan, pada akhir November 2020, US DFC (The United States International Development Finance Corporation) telah menandatangani surat minat untuk menginvestasikan US$ 2 miliar ke LPI.
Sementara itu Presiden Joko Widodo juga baru-baru ini berkomitmen akan meluncurkan dana abadi atau Sovereign Wealth Fund (SWF) bernama Indonesia Investment Authority (INA) pada awal tahun depan. INA ini menjadi Lembaga Pengelola Investasi (LPI) yang akan mengelola dana investasi termasuk infrastruktur.
Sejauh ini selain AS, beberapa negara juga tertarik untuk menanamkan uangnya di lembaga ini seperti Uni Emirat Arab (UEA), Jepang, Arab Saudi, dan Kanada.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Luhut Bertemu Adam Boehler Bahas Dana Abadi RI