Indonesia Investment Authority Siap Bergulir Kuartal II-2021

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
18 December 2020 20:15
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata/Dok.Kemenkeu
Foto: Direktur Jenderal Kekayaan Negara Isa Rachmatarwata/Dok.Kemenkeu

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memproyeksikan dana abadi negara atau Sovereign Wealth Fund (SWF) alias Lembaga Pengelola Investasi (LPI) siap beroperasi pada kuartal II-2021.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta mengatakan, rencananya pada Kuartal I-2021, LPI secara internal akan menyiapkan standard operating procedure (SOP), yang kemudian pada Kuartal II-2021, baru akan memulai menyalurkan investasi yang ditanamkan oleh investor.

"Kita berharap Q1 sudah ada kegiatan internal untuk siapkan SOP dan sebagainya. Kalau kegiatan investasi mungkin Q1 dan Q2 kita harap mulai ada kegiatannya. Dan kita semakin cepat semakin baik, karena kita berharap punya aliran dana masuk untuk investasi Indonesia," jelas Isa dalam Media Briefing, Jumat (18/12/2020).

Untuk diketahui, pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 72 Tahun 2020 tentang Lembaga Pengelola Investasi.

LPI dibentuk untuk mengelola dan mengoptimalkan nilai investasi negara dalam jangka panjang. Sebagai modal awal, negara akan menyuntik sebesar Rp 75 triliun. Tahun ini, lewat APBN 2020, pemerintah baru menyalurkan Rp 15 triliun.

Untuk dana modal sisanya yang sebesar Rp 60 triliun, Isa mengatakan, kemungkinan negara akan menambahkannya melalui APBN 2021 atau bisa juga lewat aset dari BUMN.

LPI bentukan pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah akan diberi nama Indonesia Investment Authority yang disingkat INA. Hal tersebut diketahui dari dokumen paparan Kementerian BUMN yang diterima CNBC Indonesia.

Disebutkan bahwa kehadiran Nusantara Investment Authority penting bagi Indonesia untuk melakukan terobosan dalam mengundang investasi asing.

"Hal ini lantaran terbatasnya kapasitas pembiayaan pemerintah baik fiskal maupun melalui BUMN untuk membiayai investasi," tulis dokumen Kementerian BUMN, dikutip Jumat (18/12/2020).

"Peningkatan jumlah dan nilai investasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," tulis dokumen tersebut.

Nama Nusantara Investment Authority berbeda dengan informasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya dalam acara Squawk Box di CNBC Indonesia TV, Kamis (8/10/2020).

Saat itu Ketua Umum Partai Golkar ini mengungkapkan sudah ada nama dari Presiden Jokowi untuk dana abadi negara, dengan nama Otoritas Investasi Indonesia.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-Tiba Ada Master Fund di Dana Abadi RI, Apa Itu?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular