
SWF Indonesia Sudah Kucurkan Dana Rp45,7 T, Ini Daftarnya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah 2,5 tahun beroperasi, Sovereign Wealth Funds (SWF) Indonesia, yakni Indonesia Investment Authority (INA) telah berinvestasi di berbagai proyek tanah air dengan melibatkan banyak kolega investor lainnya.
Total nilai investasi yang telah dikucurkan adalah sebesar US$ 3 miliar, atau setara dengan Rp 45,73 triliun. Kucuran investasi itu menyasar beragam sektor, di antaranya infrastruktur digital, infrastruktur dan logistik, digitalisasi, kesehatan, dan energi bersih.
"Ini yang telah kita lakukan, 2,5 tahun sekitar US$ 3 miliar," ungkap Wakil Dirut INA Arif Budiman dalam diskusi panel bertajuk Innovative Financing Models di sela rangkaian acara ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) di Jakarta, Kamis (24/8/2023).
Pada tahap awal, investasi yang dikucurkan pertama kali untuk infrastruktur digital, yakni pada 2021 dengan nilai investasi setara Rp 12 triliun sebagai anchor investor saat IPO Mitratel. Investasi ini dilakukan bersama ADIA, GIC, dan ADG.
Lalu, pada tahap kedua, yaitu pada 2022, kucuran investasi bertambah ke beberapa sektor, di antaranya infrastruktur dan logistik bersama ADIA dan APG senilai Rp 6 triliun untuk jalan tol Trans Jawa dengan total panjang 100 km, sebagai aset.
Lalu sektor digital di antaranya bersama BlackRock, Allianz Global Investors, Orion Capital Asia, dan Traveloka senilai Rp 4,5 triliun dalam bentuk fasilitas pembiayaan terhadap Traveloka.
Untuk sektor kesehatan bersama Silk Road Fund dan Kimia Farma senilai Rp 2,25 triliun dalam bentuk suntikan modal pada PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Kimia Farma Apotek (KFA).
Terakhir, pada 2023, kucuran investasi masuk ke sektor energi hijau bersama Masdar dan Pertamina Geothermal Energy senilai Rp 7,3 triliun sebagai anchor investor untuk IPO Pertamina Geothermal Energy.
Kemudian, ke sektor infrastruktur dan logistik kembali bersama ESR dan Mitsubishi Corporation senilai Rp 1,5 triliun untuk tiga modern warehouse assets di kawasan Jakarta, Rp 15 triliun dengan Hutama Karya untuk dua ruas tol sebagai aset di Trans Sumatera, serta bersama DP World dan Pelindo senilai Rp 4,5 triliun untuk international container terminal di Belawan.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gak Sembarangan! Ini Investor Prospek Incaran SWF Indonesia