05:06
Jakarta, CNBC Indonesia- Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) memastikan pengembangan investasi terhadap dana kekayaan negara atau Sovereign Wealth (SWF) terus dilakukan ke sektor strategis sejak didirikan pada Desember 2020.
Ketua Dewan Direktur Indonesia Investment Authority INA), Ridha Wirakusumah menyebutkan saat ini INA mengelola dana RP 75 Triliun yang terdiri atas Rp 35 Triliun dana tunai dan sisanya berbentuk saham.
Hingga saat ini, INA menargetkan investasi Rp 75 Triliun hingga akhir tahun 2025 dengan imbal hasil baik net profit maupun dari hasil co-investasi yang cukup memuaskan. Dari sektor, INA berinvestasi di 5 sektor utama yakni infrastruktur transportasi dan logistik, kesehatan, energi baru terbarukan (EBT) termasuk New Economy dan digitalisasi serta advance materials seperti litium dan silikon.
Proyek investasi INA ada di Jalan Tol Trans Sumatera dan Trans Jawa dan INA sudah menjadi investor jalan tol terbesar ke-3, selain itu INA juga berhasil menarik investasi Dana Pensiun Belanda UEA di Tol Sumatera.
Dari sisi logistik, INA investasi 3 pergudangan modern, hingga proyek paans bumi dan pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik. Lalu seperti apa perkembangan investasi INA? Selengkapnya simak dialog Shafinaz Nachiar dengan Ketua Dewan Direktur Indonesia Investment Authority INA), Ridha Wirakusumah dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Jum'at, 21/11/2025)