
Sudah 7 Bulan 20.000 Pekerja Cinema XXI Cs Jadi Pengangguran

Jakarta, CNBC Indonesia - Bisnis bioskop di DKI Jakarta seperti sedang menghadapi buah simalakama. Setelah tak operasi 7 bulan, mereka kini sudah boleh operasi tapi dengan syarat hanya boleh menampung 25% dari kapasitas maksimum. Namun, izin hanya 25% tersebut tak masuk skala bisnis, sehingga banyak operator bioskop memutuskan tak buka meski izin sudah dikeluarkan.
Di sisi lain, nasib pekerja mereka makin terlunta lunta tak ada kepastian. Hanya sebagian kecil yang masih bekerja untuk perawatan alat-alat di bioskop selama penghentian operasi.
Pebisnis bioskop melalui Gabungan Pengusaha Bioskop Indonesia (GPBSI) yang terdiri dari Cinema XXI ,CGV, Cineapolis, Dakota Cinema, Platinum, New Star Cineplex, dan Flix Cinema, selama ini GPBSI mempekerjakan kurang lebih sedikitnya 20 ribu pekerja. Selam pandemi ini mereka ada yang sudah kena PHK hingga sebagian lagi harus dirumahkan, jadi pengangguran selama 7 bulan.
"Ada sekitar 20 ribuan pekerja, ada yang dirumahkan, ada yang di-PHK," kata Ketua Umum Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin, kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/10/20).
Ia mengatakan saat ini jumlah bioskop yang sudah beroperasi di Indonesia bisa dihitung dengan jari, ia memperkirakan baru ada empat gedung bioskop. Saat ini jumlah gedung bioskop di Indonesi mencapai 407 gedung (2.054 layar), rata-rata satu gedung memiliki 50 karyawan. Hanya 2 provinsi yang belum ada bioskop yaitu Aceh dan Kalimantan Utara.
Djonny memperkirakan untuk pekerja yang terdampak pandemi covid-19 di jaringan bioskop Jakarta dan sekitarnya mencakup Bekasi, Tangerang, Bogor, dan Depok, setara dengan 60% pasar dari seluruh bioskop di Indonesia. Tentu imbas kepada pekerja yang terdampak pandemi lebih besar.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf! Cinema XXI Cs Belum Mau Buka Bioskop Dulu