Internasional

'Bendera Putih' Disney, Kaji Ulang Bisnis, Fokus ke Streaming

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
13 October 2020 18:05
People line up in front of the Anaheim Convention Center during the 2019 D23 Expo on Saturday, Aug. 24, 2019, in Anaheim, Calif. (Photo by Richard Shotwell/Invision/AP)
Foto: D23 Expo 2019 berlangsung di Anaheim, California pada 23-25 Agustus 2019. (Photo by Richard Shotwell/Invision/AP)

Jakarta, CNBC IndonesiaDisney mengaku akan mengatur ulang unit bisnisnya. Raksasa hiburan itu menegaskan akan fokus pada streaming, yang kini berkembang pesat selama pandemi virus corona (Covid-19).

Bahkan, Disney telah menunjuk eksekutifnya Kareem Daniel untuk memimpin grup Distribusi Media dan Hiburan. Ia akan mengelola operasi layanan streaming serta untung rugi pembuatan konten, termasuk produksi film, acara televisi dan olahraga.



"Apa yang kami ingin lakukan adalah memberikan beberapa tingkat objektivitas dan benar-benar membuat keputusan yang menguntungkan perusahaan dan pemegang saham secara keseluruhan," kata Chief Executive Bob Chapek dalam wawancara dengan CNBC International dikutip AFP.

Chapek mengatakan langkah itu dipercepat oleh pandemi virus corona yang telah menutup banyak bioskop. Perombakan ini bertujuan untuk lebih memenuhi preferensi konsumen.



Sementara itu, salah satu layanan streaming Disney yakni Disney+ kini sudah menarik 60,5 juta pelanggan hingga akhir Juni 2020, jika dihitung dari awal diluncurkan. Layanan ini mencapai hits di tengah penurunan bisnis Dsiney lainnya.

Adaptasi juga dilakukan Disney saat memutuskan menayangkan film perdana blockbuster 'Mulan' di Disney+ pada September lalu dengan harga US$ 30. Langkah serupa bisa saja tetap diambil Disney saat pandemi selesai.

"Ada banyak konsumen yang ingin menikmati film dan keamanan, kenyamanan dan kemudahan di rumah mereka sendiri untuk alasan apapun yang mereka lakukan," kata Chapek.

"Jadi kami ingin memastikan bahwa kami mengutamakan konsumen."

Sebelumnya, Walt Disney Co, dikabarkan kehilangan US$ 1,4 miliar dolar atau sekitar Rp 21,1 triliun (kurs dolar 15.082) pada kuartal pertama (Q1) di tahun ini. Laba perusahaan anjlok 91% menjadi US$ 475 juta dolar dari Januari hingga Maret lalu.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tayang Hari Ini di Disney+Hotstar, Mulan Jadi Trending Topic!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular