
Maaf! Cinema XXI Cs Belum Mau Buka Bioskop Dulu

Jakarta, CNBC Indonesia - Dari beberapa bioskop, hanya satu bioskop yang berniat buka dengan pembatasan 25% dari kapasitas di DKI Jakarta, yaitu bioskop CGV. Sedangkan bioskop lainnya memilih tak mau membuka bioskop karena alasan pembatasan 25% tak masuk skala bisnis.
Hal ini terungkap dari rapat para anggota Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Rabu siang (14/10) soal merespons pembukaan bioskop yang dibatasi hanya 25%. GPBSI yang terdiri dari Cinema XXI, CGV, Cineapolis, Dakota Cinema, Platinum, New StarCineplex, dan Flix Cinema.
"Tadi hasil rapat ada yang buka, ada yang memilih tidak buka," kata Ketua Umum Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin, kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/10/20).
Ia menjelaskan dari sekian anggotanya hanya CGV yang berniat membuat kembali bioskop. Rencananya pihak CGV akan melalui proses assessment oleh Pemprov DKI Jakarta pada pekan depan, antara lain soal protokol kesehatan. "Kalau proses assessment lulus, maka langsung buka," katanya.
Djonny mengatakan CGV akan mengandalkan film-film asal Korea Selatan saat beroperasi nanti. Ia memperkirakan stok film yang akan diputar masih bisa bertahan sampai 2 bulan ke depan.
Sedangkan Cineapolis belum memutuskan akan buka bioskop, meski mereka akan melalui proses assessment serupa di Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, Cinema XXI memastikan tak akan membuka bioskop bila hanya dibatasi 25% saja jumlah pengunjung.
"21 pasti tidak akan buka, kalau 25%, kalau 50% mereka akan buka," katanya.
Sedangkan Flix Cinema yang juga anggota GPBSI juga bersikap sama seperti yang dilakukan oleh Cinema XXI. "25% tak masuk logika bisnis kita," katanya.
Ia mengatakan banyak pemilik film yang memutuskan tak mau merilis filmnya bila hanya dibatasi hanya 25% saja. Menurut Djonny bisnis bioskop saling terkait dengan bisnis produsen film hingga para insan perfilman.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah 7 Bulan 20.000 Pekerja Cinema XXI Cs Jadi Pengangguran