Bioskop di DKI

Tiba-Tiba Cinema XXI Cs Nyesal Bioskop Dibuka Lagi, Kok Bisa?

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
14 October 2020 12:27
Mannequins wearing face masks are placed to provide social distancing in a theatre in Madrid, Spain, Wednesday, June 17, 2020. Spanish Prime Minister Pedro Sanchez has announced a state ceremony to be held on July 16 to honour more than 27,000 who have died from the coronavirus. The ceremony will be held four months after Spain imposed one of the strictest lockdowns in the world to respond to the virulent cluster that followed major outbreaks in China and northern Italy. (AP Photo/Manu Fernandez)
Foto: Bioskop di Spanyol Terapkan Physical Distancing (AP/Manu Fernandez)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin, kembali bicara mengenai diizinkannya bioskop untuk buka kembali di DKI Jakarta. Namun, ia menyoroti izin pembukaan dari Pemprov DKI Jakarta di bawah Gubernur Anies Baswedan yang hanya boleh buka 25% kapasitas kursi maksimal.

"Saya hanya menyesalkan kenapa kami tak diundang dulu, tanya gimana nih 25%. Jadi ada juga mereka (pengusaha bioskop Cinema XXI Cs) bilang, Pak Djonny itu sih sama saja nggak kasih izin ke kita. Digituin saya," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (14/10/20).

Apalagi, rencana pembukaan bioskop di DKI Jakarta ini sudah tiga kali mengalami kegagalan. Ia pun terkejut dengan kebijakan baru mengenai rencana pengurangan kapasitas.

"Ini yang keempat kali ya. Udah tiga kali kan gagal terus, kapasitas tetap masih 50%. Yang keempat ini turun jadi 25%. Ini permasalahannya," ucapnya.

Dia sendiri mengapresiasi langkah Pemprov DKI Jakarta mengizinkan bioskop buka lagi. Namun, lagi-lagi dia menyoroti kuota penonton yang hanya 25% dari total kapasitas. Padahal, dengan kapasitas 50% saja operasional bioskop sudah berat, dan banyak pemilik film terutama dari impor memilih menunggu perkembangan.

"Disayangkan dari 50% diturunkan itu dasarnya apa. Kami 50% saja sebetulnya tadinya juga berpikir-pikir, tapi kita utamakan lah ya. Yang penting jangan sampai rugi," katanya..

Adapun kesempatan meraup untung dengan 25% menurutnya tidak perlu perhitungan detail, orang sudah bisa akan tahu pasti rugi. 

"Ya pastilah (rugi). Nggak usah dihitung juga, kalau air 100 liter dikurangi jadi 25 liter kan itu udah nggak benar lah kalau di bisnis," katanya.

GPBSI yang terdiri dari Cinema XXI,CGV,Cineapolis, Dakota Cinema, Platinum, dan New StarCineplex. Sebelumnya Cinema XXI, salah satu pemain utama bioskop di Indonesia melalui 

PT Nusantara Sejahtera Raya, selaku pemilik brand Cinema XXI, yang belum buru-buru memberikan kepastian kapan bioskop di DKI segera operasi lagi. Cinema XXI belum akan beroperasi dalam waktu dekat di ibu kota.

"Hingga hari ini, Senin, 12 Oktober 2020, Cinema XXI masih belum kembali melakukan kegiatan operasional bioskop di wilayah DKI Jakarta," ujar Head of Corporate Communications & Brand Management Cinema XXI Dewinta Hutagaol yang diterima CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (12/10/2020).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Anies Batal Beri Izin Bioskop di Jakarta Buka 29 Juli

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular