
Masih Tak Percaya RI Resesi? Ini Bukti Barunya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu lagi tanda kelesuan ekonomi Indonesia terlihat. Semakin terkonformasi bahwa Indonesia sudah masuk masa resesi ekonomi.
Tanda tersebut adalah keyakinan konsumen. Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode September 2020 sebesar 83,4. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 86,9.
IKK menggunakan angka 100 sebagai titik mula. Kalau masih di bawah 100, maka artinya konsumen punya persepsi yang pesimistis menghadapi samudera ekonomi saat ini dan beberapa bulan mendatang.
Kali terakhir IKK berada di atas 100 adalah pada Maret 2020 dan pada April 2020 sempat berada di titik terendah sejak 2005. Selepas itu IKK mulai membaik dengan kenaikan selama tiga bulan beruntun. Namun pada September 2020 laju kenaikan itu terhenti, IKK kembali terkoreksi.
IKK terdiri dari dua sub-indeks besar yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Pada September 2020, IKE tercatat 54,1, turun dari bulan sebelumnya yaitu 55,6. Masih sangat jauh di bawah 100.
IKE dibagi lagi menjadi tiga sub-indeks yaitu Indeks Penghasilan Saat ini, Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Pembelian Barang Tahan Lama. Indeks Penghasilan Saat ini dan Pembelian Barang Tahan Lama mengalami penurunan pada September dibandingkan Agustus, sementara Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja naik tipis sekali. Namun ketiganya masih jauh di bawah 100.
"Keyakinan konsumen terhadap penghasilan saat ini dibandingkan enam bulan sebelumnya melemah disebabkan penurunan penghasilan rutin (gaji/honor) maupun omset usaha akibat diberlakukannya kembali kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai kota pada September 2020. Penurunan indeks terjadi pada seluruh kategori pengeluaran, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp 1-2 juta per bulan. Menurut kategori usia, penurunan terbesar terjadi pada kelompok responden berusia 20-30 tahun dan 51-50 tahun," sebut laporan BI.
Dengan penurunan keyakinan terhadap penghasilan, pembelian barang tahan lama (durable goods) pun ikut turun terutama untuk barang elektronik serta furnitur dan perabot rumah tangga. Penurunan terutama terjadi pada responden dengan pengeluaran di atas Rp 5 juta per bulan. Menurut kategori usia, penurunan terjadi terutama di kelompok 20-50 tahun.
Beralih ke IEK, sebenarnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan masih di zona optimistis yaitu 112,6 pada September 2020. Namun turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 118,2.
"Konsumen memperkirakan ekspansi kondisi perekonomian pada enam bulan ke depan masih terbatas, baik dari aspek kegiatan usaha, ketersediaan lapangan kerja, dan peningkatan penghasilan. Hal tersebut terindikasi dari menurunnya Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja, dan Indeks Ekspektasi Penghasilan pada enam bulan mendatang," sebut laporan BI.
