Gemar Menabung Malah Bikin RI Kian Dekati Resesi, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Satu per satu tanda bahwa roda ekonomi Indonesia sedang macet terus bermunculan. Tidak heran peluang kedatangan resesi semakin tinggi.
Sinyal terbaru datang dari laporan Bank Indonesia (BI). Pada Agustus 2020, pertumbuhan kredit perbankan tercatat hanya 1,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Ini menjadi catatan terendah setidaknya sejak 2003.
"Fungsi intermediasi dari sektor keuangan masih lemah akibat pertumbuhan kredit yang terbatas sejalan permintaan domestik yang belum kuat karena kinerja korporasi yang tertekan dan kehati-hatian perbankan akibat berlanjutnya pandemi Covid-19," sebut keterangan tertulis BI.
Di tengah lesunya permintaan kredit, yang melambangkan minimnya ekspansi ekonomi, Dana Pihak Ketiga (DPK) justru masih tumbuh cukup kuat. Pada Agustus, DPK mencatatkan pertumbuhan 11,64% YoY.
Data ini menegaskan bahwa ekonomi Indonesia seolah tidak berputar. Rumah tangga dan dunia usaha memilih mencari selamat masing-masing, mencari aman, sedikit yang masih mau berekspansi. Lebih baik menabung daripada konsumsi atau investasi.