Coming Soon! Bakal Ada Penerbangan Khusus Turis Korea-Bali

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
01 October 2020 14:03
Hari Raya Galungan umat Hindu Bali. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Hari Raya Galungan umat Hindu Bali. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembatasan akses keluar masuk antar negara membuat okupansi wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia anjlok drastis. Kini, PT Angkasa Pura I menginisiasi adanya penerbangan khusus turis asing dari Korea Selatan menuju Bali.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, menjelaskan bahwa program ini bernama Safe Corridor Initiative (SCI). Program tersebut merupakan wujud kerja sama bilateral kedua negara melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan Incheon Airport.

"Ini solusi yang nanti bisa kita berikan ke pemerintah. Jadi kemarin terkait SCI, kita juga sudah kami mempresentasikan di depan Pak Luhut (Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan). Beliau sangat apresiasi, dan juga dihadiri oleh Dirjen Imigrasi," kata Faik dalam sebuah bincang virtual, Kamis (1/10/20).

Selama ini, kedatangan turis asing memang cenderung dibendung untuk mencegah penyebaran Covid-19. Dengan program SCI ini, menurutnya potensi penyebaran bisa ditekan dengan ketat.

"Jadi memang yang dikhawatirkan adalah ketika penerbangan internasional dibuka, turis masuk yang ditakutkan kan virusnya ikut masuk. Saya kira ini solusi bagus yang akan kami sampaikan ke pemerintah untuk mendapatkan izin khusus atau previlage sehingga kita bisa memastikan virus tidak ikut masuk tapi turis bisa masuk ke Indonesia," katanya.

Direktur Pengembangan Usaha Angkasa Pura I Dendi T. Danianto menambahkan bahwa melalui program ini, pergerakan turis dipantau ketat. Artinya, calon penumpang harus terdata sejak keluar rumah sampai balik lagi ke rumah.

"Ini diterapkan 3T, tracking, tracing, treatment kalau ada apa-apa. Ini adalah bilateral agreement antara Incheon Airport dengan Ngurah Rai Bali. Diinisiasi oleh Incheon Airport, mereka akan memberikan SOP yang tepat jadi mulai dari mereka keluar, testing, masuk airport, pesawat, bandara, dari penjemputan ke resort sampai balik lagi nanti di-tracking ketat," bebernya.

Saat ini, persiapan untuk realisasi program tersebut sudah berlangsung. Pekan depan dikatakan bahwa perwakilan dari Incheon Airport akan datang ke Bali untuk melakukan penilaian.

"Minggu depan kita lakukan ground assessment barengan dengan tim Incheon. Mereka datang lihat lokasi ke resort langsung ketemu provider, travel kendaraan, guide yang akan ikut SCI," urainya.

Jika program ini berhasil, bukan tidak mungkin duplikasi bakal diberlakukan di bandara-bandara lain. Pasalnya, keberhasilan program ini juga akan menentukan tingkat kepercayaan masyarakat untuk memanfaatkan jasa penerbangan.

"Umpamanya dari Ngurah Rai kita buka ke China direct, itulah yang akan kita lakukan. Jadi semakin banyak yang masuk dalam SCI, semakin bagus buat industri kita," urainya.

Rencananya, program ini akan diluncurkan pada akhir Oktober 2020. Hanya saja, pihaknya juga menunggu persetujuan dari pemerintah terkait izin masuk warga negara asing.

"Nanti di akhir Oktober akan kita launch. Ini pertama kali sebenarnya kita lakukan di Incheon Ngurah Rai. Setelah itu baru kita lihat perkembangannya untuk expand ke bandara lain. Dan mengenai Permenkumham memang kita akan tunggu untuk aplikasinya setelah itu diubah. Tapi kita nggak bisa nunggu sambil diam saja," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wisata Bali Batal Buka, Apa Kata Pelaku Usaha Hotel?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular