
Varian Covid-19 di Mana-Mana, Bali Mau Dibuka Lagi, Berisiko?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan membuka larangan perjalanan international pada bulan Juni - Juli 2021. Bermula dari pembukaan travel corridor arrangement di Batam dan Bintan, Kepulauan Riau, disusul wilayah Bali. Langkah ini mendapat catatan dari kalangan epidomolog.
Menteri Pariwisata Sandiaga Salahudin Uno mengutip Menlu Retno Marsudi ada beberapa negara yang akan memfinalisasi perjanjian travel bubble dengan Indonesia, mulai dari Uni Emirat Arab, Qatar, Belanda, China, juga Singapura.
"Hal ini juga dipengaruhi oleh banyak hal, seperti penerapan kepatuhan protokol Kesehatan, peningkatan dan perluasan testing and tracing. Serta semakin masifnya pelaksanaan vaksinasi sehingga membangkitkan kembali sektor pariwisata," jelas Sandiaga dalam keterangan resmi, Selasa (23/3/2021).
Selain pembukaan travel corridor di Batam dan Bintan, Jajarannya juga akan menggencarkan vaksinasi bagi pelaku wisata dan ekonomi kreatif di Bali. Guna mempersiapkan Bali menerima wisata kembali pada Juni dan Juli.
"Kementerian Kesehatan telah mengirimkan 290 ribu dosis vaksin ke Pemerintah Provinsi Bali dan pada Juli nanti diharapkan sekitar dua juta warga bali sudah mendapatkan vaksinasi," jelasnya.
Menurut Sekretaris Jenderal PHRI, Maulana Yusran mengatakan komitmen dari pemerintah membuka pintu untuk wisatawan asing sudah disampaikan dalam Rakernas PHRI I minggu lalu. Pihaknya juga berharap pemerintah membuka border agar wisatawan asing dapat traveling ke Indonesia.
"Itu kan statement Presiden waktu di Bali, Namun kami PHRI berdasarkan hasil Rakernas PHRI I Tahun 2021 kemarin memang berharap pemerintah membuka border agar wisman dapat traveling ke Indonesia," julas Maulana kepada CNBC Indonesia, Selasa (23/3/2021).
Perhotelan dan restoran merupakan salah dua sektor yang paling terdampak pandemi. Ditunjukkan dari banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) juga penutupan usaha. Dari yang disampaikan PHRI sebelumnya ada 500 ribu pegawai hotel yang di PHK. Hingga September lalu sudah 1.023 restoran yang ditutup.
Mengutip akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (16/3/2021) Saat Presiden Joko Widodo meninjau kegiatan vaksinasi di Gianyar, Bali, menyinggung pembukaan ekonomi khususnya sektor pariwisata di bali.
"Apabila nanti kelihatan penyebaran Covid-19 landai, menurun, kemudian hilang. Ada tahapan yang didesain baik dari provinsi, kota, kabupaten maupun pusat. Kita mulai satu per satu pembukaan di ekonomi khususnya sektor pariwisata di Bali agar kembali dalam posisi normal," jelasnya.
Berisiko Tinggi
Epidemiolog Indonesia di Griffith University Australia, Dicky Budiman, mengatakan semua pihak harusnya sepakat perjalanan akan meningkatkan peluang mendapatkan infeksi Covid - 19. Jadi pada dasarnya dirinya tidak merekomendasikan kebijakan pembukaan Bali untuk wisata internasional dalam waktu dekat.
"Saya sendiri lebih merekomendasikan kebijakan negara untuk perjalanan lebih membatasi pada perjalanan yang esensial saja," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (23/3/2021).
Ia melihat semua negara masih terkena pandemi dan belum terkendali. Masih banyak juga negara yang belum mendapat akses vaksin. Potensi penularan varian baru juga masih ada dengan mutasi yang terjadi pada sel virus.
Hingga saat ini setidaknya terdapat tiga varian mutasi virus Covid - 19 yang baru, mulai dari varian Afrika selatan yang dikenal dengan 20I / 501Y.V2 atau B.1.351. Varian Inggris 20I / 501Y.V1 atau B.1.1.7 serta varian Brasil yang dikenal dengan P.1.
Diberitakan sebelumnya varian dari Inggris B.1.1.7 sudah masuk Indonesia. Ditemukan setelah Kemenkes menemukan dua kasus varian ini setelah melakukan pemeriksaan terhadap 462 sampel di liam provinsi.
Menurut Dicky, pembukaan border pada bulan Juni - Juli ini harus mencermati varian vaksin baru. Ini karena pemahaman akan jenis baru ini belum terlihat jelas sehingga berpotensi memperburuk keadaan.
Dicky juga melihat vaksinasi untuk menciptakan immunity herd juga belum sesuai harapan. Dari catatannya target untuk vaksin lansia dan pekerja sektor esensial masih bakal tertunda.
"Belum lagi ada kasus AstraZeneca, dalam komunikasinya tidak terlalu baik efektivitasnya. Lalu program vaksinasi lainnya seperti gotong royong juga harus diperjelas. Ini masih banyak PR," jelas Dicky.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Vaksin, Anak Buah Sandi Uno Pede Pariwisata RI Pulih 2022