Internasional

Kecuali Auckland, Selandia Baru Sudah 'Bebas' Corona Lagi

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
21 September 2020 16:47
In this image from a video, New Zealand Prime Minister Jacinda Ardern speaks at a news conference in Wellington, New Zealand Tuesday, Aug. 11, 2020. Ardern said Tuesday that authorities have found four cases of the coronavirus in one Auckland household from an unknown source, the first reported cases of local transmission in the country in 102 days. (TVNZ via AP)
Foto: Wabah Virus di Selandia Baru (TVNZ via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mencabut semua aturan pembatasan mengenai wabah virus corona di seluruh negeri, kecuali di Kota Auckland, akibat jumlah kasus positif yang terus menurun pada Senin (21/9/2020).

Meskipun begitu beberapa aturan pembatasan dilonggarkan di Auckland, salah satunya memungkinkan pertemuan hingga 100 orang. Tetapi Ardern berkata jika kota terbesar di negara itu membutuhkan lebih banyak waktu sebelum semua pembatasan dapat dicabut.


"Tindakan kami secara kolektif telah berhasil mengendalikan virus," katanya kepada wartawan di Auckland yang menjadi pusat wabah corona, dikutip dari Reuters.

Selandia Baru, negara berpenduduk lima juta ini sebelumnya telah menghentikan penularan Covid-19 awal tahun ini, tetapi wabah baru kembali muncul di Auckland pada Agustus. Ini mendorong pemerintah untuk langsung mengisolasi penuh kota tersebut.



Selandia Baru tidak mencatat kasus baru Covid-19 pada hari Senin, menjaga jumlah total kasus yang dikonfirmasi pada 1.464 orang, dengan 25 kasus kematian, 1.728 pasien berhasil sembuh, dan 62 kasus aktif, jauh di bawah banyak negara lain.

Ardern, yang seharusnya menghadapi pemilihan umum pada 17 Oktober, mengatakan analisis kementerian kesehatan menunjukkan bahwa hanya ada kemungkinan 50-50 untuk menghilangkan Covid-19 pada akhir bulan, yakni dengan tetap menjaga kewaspadaan.

Perdana menteri perempuan berusia 40 tahun itu memiliki keunggulan kuat atas para pesaingnya dalam jajak pendapat karena keberhasilannya dalam mengatasi Covid-19.

Namun Ardern sempat dikritik oleh pemimpin oposisi Partai Nasional Judith Collins karena mengambil selfie kelompok dengan pendukung saat berkampanye, tanpa menjaga jarak sosial.

Ardern mengakui itu adalah kesalahan. "Saya seharusnya melangkah lebih jauh, saya seharusnya meminta mereka untuk menjauh satu sama lain, dan saya mengakui itu," katanya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Selesai! COVID-19 Akhirnya Tamat di Selandia Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular