Internasional

Duh! Kasus Masih Tinggi, India Buka Lagi Taj Mahal & Sekolah

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
21 September 2020 16:07
Taj Mahal di Agra, India
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC IndonesiaIndia kini membuka kembali tempat wisata Taj Mahal pada Senin (21/9/2020). Meski begitu pengunjung dibatasi hingga 5.000 orang atau seperempat dari angka normal.

Pembukaan dilakukan di tengah semakin meningkatnya kasus corona (Covid-19) di negeri Bollywood. Bahkan kasus India, yang kini terbanyak ke-2 di dunia, diperkirakan bisa melampaui Amerika Serikat (AS) di peringkat pertama.



Negara dengan 1,3 miliar orang itu telah mencatat lebih dari 5,4 juta kasus Covid-19. Sekitar 100.000 infeksi baru dan lebih dari 1.000 kematian dilaporkan setiap hari.

A general view of Taj Mahal Palace hotel is seen in Mumbai, India, August 22, 2016. REUTERS/Danish SiddiquiFoto: REUTERS/Danish Siddiqui
A general view of Taj Mahal Palace hotel is seen in Mumbai, India, August 22, 2016. REUTERS/Danish Siddiqui



"Kami tidak takut virus. Jika harus menginfeksi kami, itu akan terjadi," kata seorang pengunjung yang juga pejabat bank di India, Ayub Sheikh (35) sebagaimana ditulis AFP.

"Tidak banyak orang yang sekarat sekarang. Kurasa tidak akan segera hilang. Kita harus terbiasa sekarang," ujarnya yang mengajak istri dan bayi ke Taj Mahal.

Menurut profesor fisika dan biologi di Universitas Ashoka, Gautam Menon, penduduk India mengalami kelelahan ekstrem. Itu terjadi akibat penguncian dan pembatasan yang dilakukan.

"Saya pikir tidak hanya di India tetapi di seluruh dunia," ujarnya.

Veena Gupta, right, performs stretch exercises during a class for underprivileged children she conducts with her husband Virendra Gupta, in New Delhi, India, on Sept. 3, 2020. It all began when Veena's maid complained that with schools shut, children in her impoverished community were running amok and wasting time. The street-side classes have grown as dozens of children showed keen interest. Now the Guptas, with help from their driver, teach three different groups three times a week, morning and evening. As most schools in India remain shut since late March when the country imposed a nationwide lockdown to curb the spread of COVID-19, many switched to digital learning and taking classes online. (AP Photo/Manish Swarup)Foto: AP/Manish Swarup
Veena Gupta, right, performs stretch exercises during a class for underprivileged children she conducts with her husband Virendra Gupta, in New Delhi, India, on Sept. 3, 2020. It all began when Veena's maid complained that with schools shut, children in her impoverished community were running amok and wasting time. The street-side classes have grown as dozens of children showed keen interest. Now the Guptas, with help from their driver, teach three different groups three times a week, morning and evening. As most schools in India remain shut since late March when the country imposed a nationwide lockdown to curb the spread of COVID-19, many switched to digital learning and taking classes online. (AP Photo/Manish Swarup)



Sementara itu di hari ini, India juga mulai membuka sekolah. Siswa 14 hingga 17 tahun diizinkan beraktivitas ke sekolah atas dasar sukarela.

Meski begitu, beberapa negara bagian India mengatakan hal tersebut masih terlalu dini. Bahkan, sekolah menolak putusan tersebut dan meminta orang tua berhati-hati menyekolahkan anak mereka.

Di negara Assam, dari 400 siswa yang diharapkan bersekolah, hanya ada delapan yang datang. "Saya bersiap untuk anak saya kehilangan satu tahun akademis karena tidak ke sekolah daripada mengambil risiko mengirimnya," kata seorang ibu bernama Nupur Bhattacharya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article India Batal Beli Setengah Juta Alat Tes COVID-19 China, Why?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular