
Bos Properti Curhat PSBB Total DKI Menakutkan Bagi Bisnis

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO dan Direktur Utama PT Intiland Development Tbk Hendro S. Gondokusumo menilai akan banyak dampak negatif bagi perekonomian jika pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total jadi dijalankan. Apalagi, pusat perbelanjaan juga menjadi salah satu tempat yang bakal ditutup.
"Waktu April, kita sudah turun tinggal 30% (penjualan). Saat transisi mulai naik sampai menuju 40-50%. Saya takut dengan adanya PSBB lagi ini akan turun," katanya kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/9).
Ia bilang sektor memiliki ratusan industri turunan atau berdampak besar pada mata rantai industri. Hendro menyebut setidaknya ada 175 rantai pasok industri yang bergantung dengan sektor properti.
"Ini semua terpengaruh dan diperkirakan 30 juta tenaga kerja menggantungkan hidupnya. Dan saya selalu katakan sebagian orang merasa properti milik orang punya uang. Saya katakan properti UMKM punya bisnis. semua anggota kita 90% bisnisnya UMKM," katanya.
Jika tidak ada perubahan, Hendro memperkirakan angka penurunan penjualan akan kembali ke angka semula, atau saat awal PSBB, yakni di kisaran 30%.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSSB ini berlaku mulai 14 September 2020, sehingga kegiatan perkantoran ditiadakan. Hal itu setelah melihat perkembangan kasus covid-19 DKI Jakarta dan dukungan fasilitas rumah sakit yang sudah dianggap darurat.
"Dalam rapat disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan PSBB seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi PSBB transisi tapi kita harus melakukan PSBB sebagaimana masa awal dulu," ujar Anies di Balai Kota Jakarta, Rabu (9/9/2020).
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rem Darurat, Anies Perpanjang PSBB Transisi 2 Pekan!