Pantes Jokowi Suruh Banyak Jajan, Mal & Restoran Bertumbangan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
27 February 2023 16:25
Geliat bisnis di pusat perbelanjaan ITC Cempaka Mas mulai pulih meski daya beli masyarakat masih lemah. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Foto: Geliat bisnis di pusat perbelanjaan ITC Cempaka Mas mulai pulih meski daya beli masyarakat masih lemah. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Restoran dan mal menjadi sektor paling terpukul akibat pandemi Covid-19. Akibat pembatasan aktivitas hingga pelonggaran bersyarat. Restoran tutup hingga penampakan mal yang sangat sepi sampai seperti di kuburan bukan pemandangan aneh lagi saat pandemi mencekam. 

Hingga kini, masih terlihat gerai-gerai yang tadinya merupakan coffee shop, restoran, dan mal yang sepi bahkan tutup. Efek domino pandemi hingga ketidakpastian perekonomian jadi pemicu belum maksimalnya pemulihan sektor-sektor usaha yang ambruk akibat pandemi Covid-19.

Masyarakat pun jadi semakin irit dan menahan diri belanja.

Seperti diketahui kasus pertama Covid-19 di Indonesia dikonfirmasi pada 2 Maret 2020. Sejak saat itu, sejumlah kebijakan pembatasan diberlakukan, mulai dari skala besar (Pembatasan Sosial Berskala Besar/ PSBB), lockdown mikro, dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bertingkat.

"Penurunan pertumbuhan ekonomi dari konsumsi masyarakat di 2022 disebabkan efek masyarakat menengah ke bawah yang terdampak (kenaikan harga) BBM, sehingga menyebabkan inflasi naik di Oktober, November, Desember sampai Januari di atas 5%. Itu menggerus daya beli pada akhirnya ngaruh ke konsumsi masyarakat umum," kata Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad dalam Squawk Box CNBC Indonesia, Senin (27/2/2023).

Akibat menurunnya daya beli masyarakat, bisnis mal dan restoran belum bergerak karena sebagian masyarakat seperti menunggu keadaan. Sehingga langkah yang diambil pun dengan menahan belanja.

"Implikasinya berpengaruh pada konsumsi yang turun yakni di bawah 5%, sementara rata-rata pertumbuhan ekonomi di 2022 5,3%, ini akan berpengaruh kecuali mendekati hari raya," kata Tauhid.

Pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bagian SDM Rudi Santoso mengungkapkan, dampak masyarakat yang masih menahan belanja membuat industri mal dan restoran menjadi agak terhambat, atau pertumbuhannya menjadi tidak maksimal.

"Dengan dana tersimpan di bank nggak bergerak itu sangat riskan pada pertumbuhan ekonomi di 2023. Dengan dibukanya PPKM, pengetatan sudah dilonggarkan harusnya pergerakan masif. Dengan apa yang dikatakan Presiden peran kepala daerah dan jajaran vital gimana mendorong belanja besar untuk menggerakkan roda ekonomi," sebut Rudi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti gemuknya dana masyarakat di tabungan bank. Dan dia pun mengimbau agar orang Indonesia rajin belanja.

"Kenaikan tabungan masyarakat di bank di tahun 2022 itu ada Rp690 triliun. Dana masyarakat ditahan dan tidak dibelanjakan artinya masyarakat ngerem tidak ingin belanja," kata Jokowi, dikutip Jumat (24/3/2023).

"Ini tidak boleh. Kita harus mendorong masyarakat agar belanja itu bisa sebanyak banyaknya untuk men-trigger pertumbuhan ekonomi kita," papar Jokowi.

Di sisi lain, baru-baru ini jadi sorotan bagaimana jaringan restoran Fish n Co dan Warunk Upnormal bertumbangan. Bahkan, Fish n Co harus menutup keseluruhan bisnisnya, sementara Warunk Upnormal yang tadinya menjamur satu per satu ditutup. 

Tak hanya itu, pantauan CNBC Indonesia, mal-mal yang sejak pandemi jadi sepi ditinggal tenant hingga saat ini belum mampu bangkit sepenuhnya. Mal pun sepi pengunjung bak kuburan.

Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran mengungkapkan, saat ini bisnis restoran menghadapi situasi rumit. Sebab, peningkatan traffic tidak serta merta diikuti kenaikan pendapatan. Selain itu, biaya operasional yang harus ditanggung semakin naik seiring dengan meningkatnya traffic. Namun, jika tak diikuti kenaikan pendapatan, usaha restoran kemudian bisa jadi gulung tikar hingga menutup gerainya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Pengusaha Mendadak Kegirangan Gegara Jokowi, Bikin Pede

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular