
Orang RI Mulai Betah Lama-lama di Mal, Tanda-tanda Apa Nih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Mal di Indonesia diprediksi kembali ramai pada tahun ini. Bahkan persentase pengunjung yang datang bisa lebih dari 100%.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengungkapkan peningkatan roda perekonomian mulai terlihat dari aktivitas masyarakat di area pusat perbelanjaan. Masyarakat makin betah beraktivitas atau berlama-lama di mal.
Ini disebabkan setelah pemerintah mencabut kebijakan PPKM. Tingkat kunjungan mal terus naik dibandingkan awal pandemi Covid-19 yang hanya 50% dan akan ditargetkan lebih dari 100% pada tahun ini.
"Tingkat kunjungan sudah mulai meningkat 2020 rata-rata kunjungan nasional hanya 50%, tahun 2021 menjadi 60%, dan tahun lalu 70-80%. Tahun 2023 ini targetnya lebih dari 100% tingkat kunjungan kembali ke 2019. Mudah-mudahan bisa tercapai minimal sama sebelum pandemi," papar Alphonzus di Hotel Grand Hyatt Jakarta, Kamis (23/2).
![]() Geliat bisnis di pusat perbelanjaan ITC Cempaka Mas mulai pulih meski daya beli masyarakat masih lemah. (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky) |
Alphonzus bercerita tingkat okupansi mal sempat anjlok saat pandemi Covid-19 menyerang Indonesia. Saat itu, persentase kunjungan ke mal hanya 20%. Mal terlihat sepi bak kuburan.
"Sempat turun dalam hampir 20%," ucapnya
Untungnya, pandemi Covid-19 mereda. Pemerintah pun memutuskan mencabut kebijakan PPKM. Pengusaha mal langsung sumringah.
Menurut Alphonzus tidak hanya persentase kunjungan yang naik tetapi durasi waktu kunjung masyarakat juga naik. Dari hanya 1 jam paling lama saat pandemi menjadi 2-3 jam saat ini.
"Selama pandemi turun kurang dari 1 jam. Masyarakat gak mau lama-lama. Datang, belanja, pulang lagi. Sekarang lebih dari 2 jam," sebutnya.
(rob/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lagi Marak, Fenomena Pengumuman Buka Lowongan Kerja di Mal