
DKI PSBB Total, Bandara Terancam Sepi Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (AP I) Faik Fahmi buka suara mengenai pembatasan sosial berskala besar (PSBB) DKI Jakarta yang bakal diberlakukan lagi mulai 14 September 2020. Walaupun bandara-bandara yang ia kelola berada di luar DKI Jakarta, namun dampak dari PSBB tetap akan dirasakan oleh bandara AP I.
"Tentu saja dengan adanya PSBB yang diterapkan ini tentu akan berdampak terhadap kita, namun kami juga memastikan bahwa protokol kesehatan yang dilakukan baik di dalam bandara maupun di dalam pesawat akan kita lakukan secara lebih baik lagi ke depannya," ujar Faik Fahmi kepada CNBC Indonesia, Kamis (10/9/20).
Ia memastikan bahwa tidak akan ada penutupan bandara selama masa PSBB. Hal ini juga sudah terjadi pada masa PSBB sebelumnya.
"Yang jelas, dalam kondisi apapun kami tidak akan menutup bandara. Walaupun kemarin seperti yang telah dilakukan, dengan adanya PM (Peraturan Menteri Perhubungan No) 25 dimana penerbangan komersial itu dibatalkan keseluruhan, tapi kami tetap harus beroperasi," katanya.
Menurutnya, pihaknya tetap harus membuka bandara untuk kepentingan kepentingan medis, kargo, dan juga untuk pekerja migran yang kembali ke Indonesia. Karena itu, penutupan bandara adalah hal yang tak mungkin terjadi di masa PSBB.
"Tentu saja dengan kondisi terkini, dengan adanya PSBB yang dilakukan oleh pemerintah DKI, saya kira ini juga kita perlu meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Menurutnya, saat ini kondisi traffic penerbangan sudah mulai pulih jika dibandingkan awal-awal pandemi terjadi. Kendati demikian, pemulihan itu masih jauh dari normal.
"Jadi sebenarnya kondisi udara kalau kita bandingkan dengan kondisi normal baru sekitar 28% dari normal, masih jauh dari harapan kita walaupun kalau kita melihat dari sisi pertumbuhannya memang meningkat," katanya.
Dikatakan bahwa pelonggaran PSBB di sejumlah wilayah sempat membuat penumpang melonjak. Namun kini ancaman sepi kembali menghantui.
"Karena memang di bulan Mei itu kita kehilangan hampir 99% penumpang kita. saat ini kalau kita lihat per hari rata-rata sekitar 50.000 penumpangnya, sekitar 28% dari normal," urainya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rem Darurat, Anies Perpanjang PSBB Transisi 2 Pekan!