Efek Covid, Lifting Minyak Hingga Agustus Turun 5,3% vs 2019

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
07 September 2020 14:37
INFOGRAFIS, Kontraktor Migas Raksasa RI
Foto: Infografis/Kontraktor Migas Terbesar di RI/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatatkan lifting minyak hingga 31 Agustus 2020 mencapai 706,9 ribu barel per hari (bph), sedikit lebih tinggi dari target yang direvisi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBNP) 2020 sebesar 705 ribu bph.

Namun demikian, bila dibandingkan dengan target awal APBN tahun ini yang ditetapkan sebesar 755 ribu bph, ini artinya capaian lifting baru mencapai 93,6%. Bila dibandingkan dengan realisasi lifting minyak hingga akhir tahun lalu yang sebesar 746,3 ribu bph, artinya lifting minyak hingga Agustus ini turun 5,3%. Adanya pandemi Covid-19 pun turut berdampak pada penurunan lifting minyak maupun gas tahun ini.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan pencapaian lifting hingga Agustus ini menunjukkan adanya perkembangan yang cukup baik meski masih berada di tengah kondisi pandemi Covid-19. Pencapaian ini pun menurutnya merupakan hasil kerja keras dari seluruh pihak yang terlibat.

"Meskipun kondisi pandemi tidak juga membaik, namun kami bersama KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) berhasil menjalankan program kerja sesuai dengan target yang ditetapkan. Kami bersyukur lifting migas secara year to date di Agustus melampaui target," jelas Susana dalam keterangan resmi kepada wartawan pada Senin (07/09/2020).

Susana menambahkan bahwa di sisa empat bulan mendatang pihaknya akan fokus pada upaya mitigasi resiko sehingga kendala-kendala produksi dapat diatasi.

"Kami akan evaluasi sekiranya ada pekerjaan operasi produksi yang bisa dipercepat. Tentunya juga melakukan mitigasi resiko agar angka lifting dapat dipertahankan hingga akhir tahun," tuturnya.

Sedangkan untuk realisasi salur gas hingga Agustus 2020, SKK Migas mencatat salur gas sebesar 5.516 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 99,3 persen dari target APBN-P yakni 5.556 MMSCFD. Bila dibandingkan dengan realisasi hingga akhir 2019 yang mencapai 5.912 MMSCFD, salur gas hingga Agustus 2020 ini turun 6,7%. Bahkan, bila dibandingkan target awal dalam APBN 2020 yang sebesar 6.670 MMSCFD, ini artinya realisasi salur gas baru mencapai 82,7%.

Kendati demikian, menurut Susana, penyerapan gas oleh konsumen pada Agustus ini mulai terlihat ada peningkatan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya terutama ketika dilakukan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) pada kuartal kedua.

"Kami lihat serapan gas oleh para konsumen di Agustus sudah membaik dibanding bulan-bulan sebelumnya. Untuk itu kami optimis, dengan semakin baiknya perekonomian di bulan-bulan mendatang maka serapan juga akan naik," tutur Susana.

Selain fokus pada program kerja yang sudah ditetapkan, SKK Migas juga melakukan beberapa langkah optimasi agar lifiting migas nasional dapat mencapai target.

"SKK Migas saat ini tengah merealisasikan enam langkah extra ordinary efforts untuk memastikan lifting migas nasional mencapai target sehingga dapat memberikan penerimaan negara yang optimal pada masa sulit seperti sekarang ini," pungkas Susana.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Maaf, EOR Belum Jadi Harapan Kerek Produksi Minyak RI di 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular