Ini Hasil Asumsi Makro Energi 2021 yang Disepakati Komisi VII

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
02 September 2020 19:13
Menteri ESDM, Arifin Tasrif hadir Komisi VII DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Menteri ESDM, Arifin Tasrif hadir Komisi VII DPR RI. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VII DPR RI bersama dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hari ini menggelar Rapat Kerja (Raker) membahas Asumsi Makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) untuk sektor energi tahun anggaran 2021.

Rapat berjalan alot karena banyak anggota komisi yang meminta volume LPG 3 kg disepakati sesuai dengan Raker sebelumnya yakni sekitar 7,5-7,8 juta metrik ton (MT). Sementara volume LPG 3 kg diusulkan dalam nota keuangan yang disampaikan pemerintah pada pertengahan Agustus lalu hanya sebesar 7 juta MT.

Di akhir rapat, akhirnya volume LPG 3 kg disepakati sebesar 7,5 juta MT. Tidak berhenti di situ, Komisi VII dan Menteri ESDM juga menambah catatan di dalam kesimpulan rapat yakni jika pemerintah mengajukan RAPBN Perubahan 2021 dan dengan mempertimbangkan realisasi anggaran semester I, maka subsidi LPG 3 diupayakan menjadi 7,8 juta metrik ton.

"LPG pada kondisi normal kenaikannya 200 ribu MT (per tahun). Karena ada Covid-19, kemungkinan akan terpengaruh, kami berpendapat 7,5 juta MT bisa dinaikkan dengan catatan realokasi lainnya. Tidak hanya 7,5 juta MT, kalau benar-benar diperlukan bisa lebih dari itu," tutur Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat, Rabu, (02/09/2020).

Selain membahas kuota volume LPG bersubsidi tabung 3 kg tersebut, sejumlah asumsi makro untuk sektor energi lainnya juga turut dibahas, seperti lifting minyak dan gas bumi, harga minyak mentah (Indonesian Crude Price/ ICP), volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, subsidi listrik, subsidi tetap solar, hingga biaya produksi migas yang dapat dikembalikan pemerintah (cost recovery).

Hasil dari rapat dengan Komisi VII DPR ini nantinya akan dibahas kembali di Badan Anggaran DPR RI, dan pada akhirnya membutuhkan persetujuan seluruh anggota DPR RI melalui sidang paripurna sebelum disahkan menjadi APBN 2021.

Berikut daftar asumsi makro sektor energi yang disepakati dalam Rapat Kerja Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM hari ini:

- Indonesian Crude Price (ICP) US$ 45 per barel.
- Lifting minyak dan gas (Migas) 1,712 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).
- Lifting minyak bumi 705 ribu barel per hari.
- Lifting gas 1,007 juta BOEPD.
- Cost recovery US$ 8,5 miliar.
- Volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi 16,30 juta kilo liter (kl).
- Volume minyak tanah 0,50 juta kl.
- Volume solar 15,80 kl.
- Volume LPG 3 kg 7,50 juta MT.
- Subsidi tetap solar Rp 500 per liter.
- Subsidi listrik Rp 53,59 triliun.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiba-tiba Komisi VII DPR RI Panggil Menteri ESDM, Bahas Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular