Hingga Juli, Produksi Migas Pertamina Capai 875 Ribu BOEPD

Wilda Asmarini, CNBC Indonesia
01 September 2020 11:23
Dok: Pertamina
Foto: Dok: Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) mencatatkan produksi minyak dan gas bumi hingga Juli 2020 mencapai 875 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD) atau 98% dari target awal yang ditetapkan perusahaan.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan meski belum mencapai 100% dari target awal, namun di tengah kondisi akibat pandemi Covid-19 menurutnya perusahaan tetap berusaha keras mengejar target operasi dan produksi migas. Menurutnya Pertamina juga telah memproyeksikan hal ini, namun tetap beroperasi dengan melakukan berbagai penyesuaian, baik itu penyesuaian terhadap protokol Covid-19 maupun penyesuaian aspek operasional. Hal ini menurutnya guna menjaga ekosistem nasional serta kontribusi kepada negara.

Capaian produksi migas tersebut terdiri dari produksi minyak sebesar 410 ribu barel per hari (bph) dan produksi gas bumi sebesar 2.692 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

"Sebagai perusahaan negara yang bertugas mengelola energi nasional, Pertamina bersama anak usaha sektor hulu bergerak mengejar target produksi demi menjaga keberlangsungan industri migas nasional," tuturnya dalam keterangan resmi, pada Selasa (01/09/2020).

Hingga Juli 2020, lanjutnya, meski perusahaan dalam kondisi yang mengharuskan dilakukannya optimalisasi biaya dan efisiensi, tapi secara umum kinerja hulu Pertamina, baik domestik dan internasional menurutnya tetap berjalan baik. Perusahaan tetap menyelesaikan pengeboran eksplorasi sebanyak 8 sumur, pengeboran eksploitasi sebanyak 182 sumur dan pekerjaan work over sebanyak 362 sumur.

"Jadi kita terus berupaya maksimal mencapai target produksi migas," imbuhnya.

Dia mengatakan, Pertamina juga terus mengintensifkan kegiatan eksplorasi. Terbukti, Pertamina EP mampu menorehkan capaian dengan adanya temuan (discovery) sumber daya migas baru di Cekungan Jawa Barat, tepatnya di sumur Akasia Prima-1 (AKP-1) dan di sumur Wolai-002 di Sulawesi Tengah.

Fajriyah menambahkan, walaupun menghadapi triple shock akibat pandemi Covid 19, Pertamina juga optimis menjalankan amanah untuk memutar roda perekonomian dan menghindari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan tetap mengoperasikan wilayah kerja hulu maupun sejumlah proyek strategis lainnya, seperti Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, Proyek Aromatic TPPI, Proyek Jambaran Tiung Biru, dan Proyek PLTG Jawa-1. Selain itu, menurutnya seluruh aktivitas di hilir maupun distribusi juga tetap berjalan baik.

"Terdapat 1,2 juta tenaga kerja yang langsung terkait dengan seluruh aktivitas bisnis Pertamina yang diupayakan untuk tetap dipekerjakan dan tidak dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK)," pungkasnya.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pertamina Temukan Cadangan Migas Di Sumatera Selatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular