
Laut Mediterania Timur Panas, Erdogan Siap Perang

Jakarta, CNBC Indonesia - KonflikĀ gas di Laut Mediterania Timur makin panas. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam pemimpin Prancis dan Yunani bahkan menyebut mereka rakus dan tak kompeten.
Dikutip dari AFP, ini terjadi karena tentangan eksplorasi energi Turki. Sejak dua pekan lalu, Ankara mengirim kapal survei minyak Oruc Reis ke perairan yang disengketakan.
Yunani menganggap hal tersebut ilegal karena blok gas yang dituju diklaim Antena. Kecaman Yunani mendapat dukungan dari Prancis.
Kecaman Erdogan dikatakannya saat peringatan kemenangan Turki atas pasukan Yunani. Keduanya pernah berperang di tahun 1922.
"Apakah orang Yunani menerima apa yang bisa terjadi pada mereka karena pemimpin mereka yang serakah dan tidak kompeten?," katanya saat bertanya ke perwira militer dalam perayaan itu.
"Apakah orang Prancis tahu harga yang akan mereka bayar karena pemimpin mereka yang serakah dan tidak kompeten?"
Ia pun menegaskan siap berperang. Berbeda dari Prancis, dalam masalah ini, Turki didukung penuh oleh AS dan Italia.
"Ketika tiba waktunya untuk berperang, kami tidak akan ragu untuk berkorban," tegas Erdogan.
"Pertanyaannya adalah: ketika mereka melawan kita di Mediterania, apakah mereka siap untuk melakukan pengorbanan yang sama?"
"Kepada musuh kita, kita akan berkata: Ayo (perang)!"
Turki sendiri sudah mengintensifkan latihan tembak sejak Sabtu (29/8/2020). Jumat pekan lalu Turki bahkan mencegat enam pesawat Yunani yang mendekati zona kapal penelitian kapal negara itu dan memaksanya berbalik.
Prancis, Italia dan AS juga disebut mengirim kapal perangnya. Bukan hanya negara-negara itu, Siprus yang juga mengklaim wilayah itu, juga menerjunkan angkatan laut di perairan tersebut.
Dalam laporan US Geological Survey, Laut Mediterania Timur memiliki cadangan minyak 1,7 miliar barel. Sementara gas 3,5 triliun meter kubik.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erdogan Siap Perang Lawan Yunani, Ini Penyebabnya!
