Shell Hengkang dari Masela, Inpex Ungkap Alasan Sebenarnya

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
24 August 2020 19:42
Photo by INPEX
Foto: Photo by INPEX

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana hengkangnya Shell dari kepemilikan hak partisipasi di proyek gas Lapangan Abadi, Blok Masela, Maluku akhirnya turut ditanggapi oleh Inpex selaku operator blok ini.

VP Corporate Services Inpex Masela Henry Banjarnahor mengungkapkan bahwa pihak Shell telah melakukan penghitungan ulang mengenai keterlibatan mereka di proyek tersebut. Kurang kompetitifnya proyek ini dibandingkan dengan portofolio proyek Shell di negara lain menjadi salah satu penyebabnya.

"Mereka (Shell) melihat global portofolio mereka di seluruh dunia dan mereka menganggap bahwa investasi di negara lain lebih menguntungkan mereka, jadi mereka mengutamakan itu," kata Henry saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (24/8/20).

Kendati demikian, dia menilai bahwa rencana hengkangnya Shell itu bukanlah sesuatu yang luar biasa. Menurutnya, peristiwa pelepasan saham di bisnis hulu migas adalah hal biasa.

"Sebetulnya proses divestasi di dalam kegiatan usaha hulu migas itu adalah sesuatu hal yang biasa. Partner (mitra) itu datang dan pergi. Jadi, mereka datang ke Inpex mengatakan bahwa mereka ingin mendivestasikan working interest-nya di blok Masela," tuturnya.

Di sisi lain, dia menegaskan bahwa Inpex punya pandangan berbeda dengan Shell mengenai masa depan konsorsium. Sebagai operator, dia menjamin Inpex tetap pada komitmennya untuk melanjutkan proyek ini.

"Kami tetap berkomitmen terhadap kegiatan di Masela dan kami akan melanjutkan kerjasama dengan SKK Migas," tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya juga mendorong kelancaran proses divestasi, termasuk mengenai pembukaan sejumlah data seperti data seismik, sumur ataupun data komersial. Dalam proses ini, Shell masih wajib terlibat sebagai bagian dari konsorsium.

"Kami meminta izin ke BKPM, menurut informasi, surat telah ditandatangani (pembukaan data) dan dengan surat izin tersebut Shell akan memulai proses divestasinya kepada potential buyer (investor potensial) mereka," urainya.

Seperti diketahui, Shell Upstream Overseas bakal melepas kepemilikan hak partisipasinya di proyek Lapangan Abadi, Blok Masela. Saat ini Shell memiliki 35% hak partisipasi, sedangkan sisanya 65% dimiliki oleh Inpex Masela.

Proyek senilai US$ 19,8 miliar ini ditargetkan memproduksi 1.600 juta kaki kubik per hari (mmscfd) gas atau setara 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa) dan gas pipa 150 mmscfd serta 35.000 barel minyak per hari. Proyek ini diharapkan bisa beroperasi pada kuartal kedua 2027.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Kabar Shell Mundur dari Blok Masela, Ini Reaksi Inpex

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular