
AS Lempar 'Bom' Lagi ke China, Kali Ini di Taiwan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepertinya makin buat China kesal. Kali ini, 'serangan baru' dalam perang dingin kedua negara dilancarkan AS dengan mengunjungi Taiwan.
Sebagaimana diketahui China menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya yang membangkang. Namun, Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar tiba di Taiwan pada Minggu (9/8/2020).
Kedatangannya merupakan kunjungan pejabat tertinggi AS pertama sejak empat dekade. AS sebelumnya tak mengakui Taiwan dengan pemutusan hubungan resmi tahun 1979.
Azar tiba di bandara Songshan di pusat kota Taipe dengan menggunakan pesawat pemerintah. Di sana, ia disambut Duta Besar AS (de facto) untuk Taiwan Brent Christensen dan Duta Besar Wakil Menteri Luar Negeri Tien Chung-kwang.
Tidak ada jabat tangan dalam pertemuan itu. Bahkan dalam siaran langsung televisi Taiwan semua orang memakai masker.
Senin (10/8/2020), Azar akan menandatangani nota kesepahaman kerja sama kesehatan dengan pemerintah Taiwan dan mengunjungi Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan. Ia juga akan bertemu Presiden Tsai Ing Wen.
Sementara itu, Taiwan merupakan wilayah dengan kasus terendah Covid-19. Meski bertetangga dengan China, hanya ada 480 infeksi dengan tujuh kematian, sebagian besar kasus impor.
AS sendiri mencatat angka buruk pada kasus corona dan kematian. Per kemarin, AS mencatat rekor baru dengan 5 juta kasus atau seperempat total kasus di dunia.
Sebelumnya 'bom' lain juga diberikan AS ke China pekan lalu. AS menggodok aturan baru yang bisa mendepak China di Wall Street.
Ini terkait syarat tambahan yang akan ada dalam aturan baru untuk berdagang di bursa AS. Yaitu bahwa tiap perusahaan harus memberi regulator Amerika akses untuk meninjau berkas audit mereka.
Selama lebih dari satu dekade ini, perusahaan-perusahaan China kerap kali menolak inspektur dari Badan Pengawas Akuntansi Perusahaan Publik untuk meninjau laporan audit perusahaan. Beberapa yang menolak peninjauan termasuk Alibaba Group Holding Ltd., Baidu Inc., dan perusahaan lain yang berdagang di pasar Amerika.
Selain itu, Presiden Trump menandatangi perintah ekslusif soal TikTok dan WeChat. Di mana ada larangan bagi perusahaan atau individu AS untuk bertraksaksi dengan ByteDance, pemilik TikTok dan Tencent, pemilik WeChat.
Sabtu, Trump menghukum pejabat China, termasuk Pemimpin Hong Kong Carrie Lam, karena UU Keamanan Nasional Hong Kong. Di bawah sanksi ekonomi ini, aset Lam di AS akan diblokir dan orang Amerika serta bisnis dilarang berurusan dengan perempuan itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Dingin AS-China, Ini Deretan Konflik Trump-Xi Jinping
