Internasional

Rekor Mr Trump! Kasus Corona AS Tembus 5 Juta

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
10 August 2020 06:18
A tattered U.S. flag whips in a heavy wind on Sunday, April 19, 2020, in Dawson, Ga. (AP Photo/Brynn Anderson)
Foto: Wabah Virus Corona yang Rentan di Pedesaan Amerika (AP/Brynn Anderson)

Jakarta, CNBC IndonesiaAmerika Serikat mencatat rekor baru dalam penyebaran Covid-19. Sudah 5 juta warga AS terinfeksi penyakit karena virus corona.

Ditulis CNBC International, ini adalah "sejarah mengerikan". Di mana kasus AS mewakili seperempat dari semua infeksi di seluruh dunia.



Hanya membutuhkan enam minggu untuk jumlah infeksi Covid-19 menjadi dua kali lipat. Dari data Universitas Johns Hopkins, 1 juta infeksi terjadi hanya dalam dua minggu terakhir.

Setidaknya infeksi harian rata-rata sebanyak 54.235. Kasus baru melonjak pada 19 Juli dengan 67.902 kasus, berdasarkan rata-rata tujuh jari.

California dan Florida sama-sama melaporkan lebih dari 500 ribu kasus sejak Covid-19 mewabah di AS. Begitupun Texas, kasus di negara bagian itu sudah melebihi New York, yang awalnya jadi episentrum Covid-19 AS.

Meski begitu angka kematian di tiga wilayah itu sedikit lebih rendah. Dokter mengatakan, literasi masyarakat yang sudah semakin baik soal virus dan ditambah cara mengobati pasien yang berkembang, menjadi jawaban kelangsungan hidup lebih tinggi.



Namun, sejumlah pejabat AS mengaku tetap khawatir akan perkembangan pandemi. Ada empat wilayah yang mulai menunjukkan kenaikan kasus, yakni Ohio, Tennessee, Kentucky dan Indiana.

"Setiap negara menderita. Kami AS pun menderita ... lebih banyak bahkan lebih buruk," kata ilmuan AS yang juga penasehat Gedung Putih Anthony Fauci dalam sebuah wawancara dengan CNN dan Harvard School of Public Health.

"Jika Anda melihat jumlah kasus infeksi dan kematian (di AS), ini sungguh memprihatinkan."

Ia meminta sejumlah negara bagian satu suara dalam pencegahan virus. Termasuk dalam soal buka atau tidaknya kembali ekonomi.

Ia pun mengkhawatirkan kondisi di musim gugur dan dingin yang bakal datangi AS. Apalagi, dengan dibukanya kembali sekolah.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menekan negara bagian untuk membuka kembali penguncian. Ia mengatakan lockdown akan membawa kerugian dibanding hal-hal baik.

"Penguncian tidak mencegah infeksi di masa mendatang. Mereka tidak dapat melakukannya. Itu datang kembali berkali-kali, itu kembali," kata Trump pada konferensi pers.

Meski begitu, beberapa hari setelahnya, Trump mengatakan virus akan hilang. "Tidak diragukan lagi," ujarnya.

Komentar Trump berubah seiring kemajuan vaksin yang sudah di DP AS ke beberapa perusahaan biokteknologi. Ia sesumbar, vaksin bisa diberikan November mendatang.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Titah Trump: Warga Amerika Segera di Tes Antibodi Corona!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular