Internasional

Pada Kebal Corona? Trump Buat Pesta Mewah di Gedung Putih

sef, CNBC Indonesia
24 November 2020 07:00
President Donald Trump hugs first lady Melania Trump after she introduced him during a campaign rally outside Raymond James Stadium, Thursday, Oct. 29, 2020, in Tampa. (AP Photo/Evan Vucci)
Foto: AP/Evan Vucci

Jakarta, CNBC IndonesiaGedung Putih berencana mengadakan pesta dalam beberapa minggu mendatang. Ini terjadi di kala wabah corona (Covid-19) Amerika Serikat (AS) sedang tinggi dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS mendesak warga untuk tetap di rumah dan mengorbankan pertemuan untuk menekan penyebaran virus.

Menurut ABC News, Trump dan istrinya akan mengadakan pesta mewah pada 30 November. Sejumlah undangan bahkan telah disebar.

Padahal Trump dan pembantunya terinfeksi corona (Covid-19) di September dan Oktober kemarin. Terbaru, empat orang staff Gedung Putih positif beberapa hari terakhir, termasuk putra sulungnya, Donald Trump Jr.


Menurut Juru Bicara Ibu Negara AS, Stephanie Grisham, Gedung Putih akan menyediakan lingkungan yang paling aman untuk semua tamu. Masker juga akan disediakan termasuk pembersih tangan.



"Para tamu akan menikmati makanan yang disajikan secara individual oleh koki ... yang dilindungi plexiglass (kaca pembatas)," katanya ditulis Reuters, Selasa (24/11/2020).

"Menghadiri pesta akan menjadi pilihan yang sangat pribadi. Ini adalah tradisi lama bagi orang-orang untuk mengunjungi dan menikmati keceriaan dan dekorasi ikonik dari perayaan Natal tahunan Gedung Putih."

Hal ini mendapat kecaman dari sejumlah profesional di AS. "Ini berlaku untuk Gedung Putih, berlaku untuk rakyat Amerika, berlaku untuk semua orang," kata ahli bedah umum Jerome Adams.

Sebelumnya, 'kartu merah' dinyalakan sejumlah negara bagian AS seiring meningkatnya kasus corona. Sejumlah negara bagian bahkan melakukan pembatasan sosial dengan ketat, menutup kembali sekolah, bisnis, serta pusat hiburan.

CDC memperingatkan warga agar tidak pulang kampung saat libur Thanksgiving. Corona menyebar di luar kendali di Paman Sam.

"CDC merekomendasikan untuk tidak melakukan perjalanan selama periode Thanksgiving," kata Henry Walke, seorang dokter CDC yang bertanggung jawab atas manajemen sehari-hari dari respons pandemi badan tersebut, kepada wartawan, dikutip dari AFP akhir pekan kemarin.

"Ini bukan persyaratan. Ini rekomendasi yang kuat."

Saat ini kasus naik 75% dalam 14 hari. Rawat inap dan kematian juga naik masing-masing sekitar 50%. Dalam seminggu terakhir saja, ada satu juta kasus infeksi baru yang dilaporkan.

"Kami melihat kenaikan ini dalam beberapa kasus dan jadi kami ingin keluar sekarang dan berbicara tentang liburan yang akan datang dan memperingatkan orang-orang agar aman," katanya.

Hal senada juga dikatakan pejabat CDC lain Erin Sauber-Schatz. Ia meminta semua orang tetap di rumah.

"Jika orang tidak aktif tinggal bersama Anda selama 14 hari sebelum Anda merayakan, mereka tidak dianggap sebagai anggota rumah tangga Anda, dan oleh karena itu Anda perlu melakukan tindakan pencegahan ekstra tersebut, bahkan mengenakan masker di dalam rumah Anda sendiri," katanya.

Ia pun mengatakan ini berlaku pula untuk mahasiswa yang ingin pulang berlibur.

Kasus corona di AS naik tajam setelah sejumlah libur panjang terjadi. Di antaranya pada Mei, saat libur Memorial Day dan September saat libur Hari Buruh.

Thanksgiving adalah hari libur AS tersibuk. Banyak orang AS mengambil cuti panjang untuk pergi menemui keluarga di negara bagian lain.

Di seluruh dunia, ada 59 juta kasus corona dengan 1,4 juta kematian. AS menjadi negara teratas dengan 12,7 juta kasus dan 263 ribu kematian, menurut Worldometers.




(sef/sef) Next Article Duh, Donald Trump Diancam Diculik & Dibunuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular