
Waduh! Donald Trump Tersangkut Kasus Kriminal, Kenapa Lagi?

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali tersangkut kasus hukum. Setelah sebelumnya diduga mengemplang pajak, kali ini presiden yang juga pengusaha kondang itu tersangkut kasus kriminal.
Mantan Jaksa Agung AS era Obama, Eric Holder, menyebut kasus yang meliputi Trump itu kali ini adalah terkait sangkaan bahwa dirinya berupaya untuk membalikkan hasil pemilu 2020 secara nasional. Selain di tingkat Federal, Trump juga sedang diselidiki terkait hal serupa oleh jaksa negara bagian Georgia.
"Dugaan saya adalah bahwa pada akhir proses ini, Anda akan melihat dakwaan yang melibatkan orang-orang tingkat tinggi di Gedung Putih," kata Holder kepada host radio AS, Joe Madison, seperti dikutip CNBC International, Jumat (5/8/2022).
"Anda akan melihat dakwaan terhadap orang-orang di luar Gedung Putih yang menasehati mereka sehubungan dengan mencoba mencuri pemilu. Dan saya pikir pada akhirnya Anda mungkin akan melihat presiden, mantan presiden AS juga didakwa."
Departemen Kehakiman AS sendiri saat ini sedang menyajikan bukti dan kesaksian kepada dua juri agung federal untuk mengincar rencana pengacara Trump yang sebelumnya diduga memainkan narasi pemilih palsu untuk mempengaruhi para pemilih.
Di sisi lain, juri agung lainnya sedang menyelidiki peristiwa-peristiwa menjelang penyerbuan kantor parlemen AS The Capitol oleh massa pendukung Trump pada 6 Januari 2021 lalu.
"Pat Cipollone, yang menjabat sebagai penasehat Gedung Putih Trump, telah dipanggil untuk hadir di hadapan salah satu juri utama itu," lapor beberapa outlet berita pada Rabu.
Selama berminggu-minggu setelah pemilihan umum November 2020, Trump seringkali mengklaim bahwa ia berhasil mengalahkan Biden. Ia bahkan menyebut kemenangan rivalnya dari Partai Demokrat itu disebabkan pada penipuan surat suara yang meluas di beberapa negara bagian.
Sejak meninggalkan Gedung Putih, Trump pun terus memperdebatkan hasil pemilu 2020. Ia menegaskan bahwa penyelidikan atas perilakunya dan sekutunya adalah perburuan bermotif politik.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Minggir Semua! Trump is Back, Resmi Nyapres Pemilu 2024