
Jerman Layak Ditiru Indonesia Soal Vokasi, Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Keberadaan pendidikan vokasi maupun kejuruan seharusnya bisa menjadi penopang bagi perekonomian negara. Hal ini sudah diterakan di negara-negara maju.
Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industri Kadin Anton J Supit mengungkapkan Indonesia seharusnya bisa meniru langkah yang dilakukan Jerman, yakni memaksimalkan vokasi hingga menjadi benar-benar mitra bagi Industri.
"Karena Jerman merasa vokasi bagian dari strategi ekonomi. Itu yang membuat Jerman tergolong ekonominya kuat karena sistem vokasi. Jadi sistem vokasi untuk menunjang ekonomi, daya saing negara itu kuat. Seharusnya kita seperti itu," kata Anton kepada CNBC Indonesia, Jumat (7/8).
Jerman menempatkan vokasi sebagai tonggak utama, yakni dengan adanya Federal Institute for Vocational Education and Training (BIBB). Lembaga ini mengatur pergerakan berbagai aktivitas vokasi, termasuk pantauan dalam pelatihan dan kerjasama dengan industri.
Meski tidak berada di bawah Kementerian Pendidikan maupun sejenis Kemenperin Jerman, melainkan independen menjadi badan sendiri, namun pergerakannya mampu menjembatani antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri.
Di Indonesia, meski belum ada lembaga sejenis, namun peran ini bisa diambil oleh Direktorat Jenderal vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Ditjen yang baru lahir sejak akhir tahun lalu itu memiliki tantangan besar, terutama di masa pandemi ini. Namun, Anton yakin Ditjen ini bisa berbicara banyak. Terutama dalam hal pemerataan pendidikan di berbagai daerah.
"Misal sekolah Pilot di Papua harusnya di sini diterima. Atau lulusan perikanan di Manado, harusnya bisa mudah diterima di Muara Baru. Jadi menjamin standar kualitas dan segala macem yang dibutuhkan," jelas Anton.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vokasi Perlu Saat New Normal, Pemerintah-Industri Kolaborasi