Punya Kawasan 'Emas', RK Siap Tampung Pabrik-Pabrik China

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut Jawa Barat akan semakin seksi untuk berinvestasi ke depan dengan kawasan emasnya. Sejumlah wilayah dinilai sudah memiliki kenyamanan berusaha baik dengan didukung fasilitas yang memadai. Ia siap menyambut pabrik asal Taiwan pindahan dari China selain PT Meiloon Technology Indonesia ke Jawa Barat.

"Saya senang PT Meiloon dari Taiwan memutuskan di sini (Subang) karena ini adalah kawasan emas di masa depan," ujar pria yang biasa disapa RK ini, Selasa (21/7).

Strategisnya lokasi Jawa Barat dinilainya menjadi modal penting untuk menarik perhatian investor. Di utara ada Pelabuhan Patimban, sementara bagian tengah ada Bandara Kertajati. Investor akan dimanjakan dengan kemudahan berusaha, mulai dari penerimaan bahan baku, produksi hingga distribusi ke kawasan lain.

Pilihan Redaksi Rupiah Menguat tapi Kurang Tenaga, Mager di Rp 14.700/US$ Pabrik China Pindah, Subang Bakal Jadi Pusat Speaker Dunia Selain China, Vaksin Corona RI Bakal Didatangkan dari Inggris

"Ekspor bisa milih bisa pakai pelabuhan, bisa pakai kargo pesawat udara, kira-kira begitu. Jalan tol juga dekat, tadi dari pintu tol ke sini hanya 10 menit, ada juga jalur kereta api. Semua infrastruktur terbaik ada di sini," katanya.

Karenanya tidak aneh jika pada tahun 2019 lalu, realisasi investasi di Jawa Barat merupakan yang terbesar di Indonesia, nilainya mencapai Rp 139 triliun.

"Kalau nanti travelling-nya sudah mulai dibuka, saya akan jualan lagi potensi Jawa Barat ke Taiwan, ke luar negeri karena hasil kajian dari lembaga ekonomi internasional banyak sekali investasi yang akan pindah dari Tiongkok. Barang siapa yang jemput bola ya dialah yang akan menjadi pemenang investasi," jelas Emil.

Alasannya untuk jemput bola agar realisasi investasi lebih mudah terwujud. Para pimpinan daerah di wilayahnya, juga termasuk aparat hukum diminta untuk melayani perizinan dengan baik. Bukan justru mempersulit izinnya.

"Barang siapa yang politiknya jaga warung, menunggu, berharap orang datang membeli dagangan itu akan ketinggalan zaman. Jadi polanya harus jemput bola. Saya sebagai Gubernur tugasnya mengkoordinasi wilayah karena Jawa Barat Pantura ini ada Subang, ada Majalengka, ada Karawang. Ini harus saya sinkronisasi sebagai harmonisasi," terang Emil.

(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Tengah Covid-19 Ada Pabrik China Pindah ke RI, Tanda Apa?