Selain China, Vaksin Corona RI Bakal Didatangkan dari Inggris

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
21 July 2020 14:28
FILE - In this Monday, March 16, 2020 file photo, a patient receives a shot in the first-stage study of a potential vaccine for COVID-19, the disease caused by the new coronavirus, at the Kaiser Permanente Washington Health Research Institute in Seattle. On Friday, March 20, 2020, The Associated Press reported on stories circulating online incorrectly asserting that the first person to receive the experimental vaccine is a crisis actor. All participants who volunteered for the test were screened and had to meet a set list of criteria. They were not hired as actors to simulate a role. (AP Photo/Ted S. Warren)
Foto: Ilustrasi Vaksin (AP/Ted S. Warren)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Sinovac Biotech dari China telah tiba di Indonesia. Kabar terbaru, Indonesia juga akan kedatangan vaksin dari Inggris.

Hal itu disampaikan langsung oleh Juru Bicara Komite Penanganan Covid-19 & Pemulihan Ekonomi Nasional Wiku Adisasmito saat ditemui di Gedung Kemenko Perekonomian, Selasa (21/7/2020).

Wiku menjelaskan, vaksin virus corona yang sedang dikembangkan oleh Indonesia saat ini, telah bekerja sama oleh beberapa lembaga. Rencanya tahun depan, sebagian sudah bisa diproduksi masal atau secara masif.

"Kita akan mengembangkan vaksin, dan vaksin itu diharapkan dapat diproduksi segera. Sebagian masih uji klinis. Dan harapannya di awal tahun depan sebagian sudah bisa diproduksi," jelas Wiku kepada awak media. "Jumlahnya akan banyak, sehingga berproses juga untuk melakukan vaksinasi," lanjut dia.

Selain vaksin dari China, menurut Wiku, vaksin juga akan didatangkan dari Inggris. Kendati demikian, dia tidak merinci lembaga mana yang memproduksi vaksin tersebut.

"[Vaksin] ada yang dari Indonesia sendiri juga, ada yang dari Inggris," tuturnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga sempat mengatakan, beberapa perusahaan farmasi Indonesia saat ini terus berupaya dalam penemuan vaksin, di antaranya PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) dan PT Bio Farma.

Kalbe Farma saat ini sedang melakukan kerjasama dengan perusahaan obat biologi dari Korea Selatan. Genexine dan di Korea sudah masuk dalam clinical trial atau uji klinis. Rencananya pada September 2020 mendatang, uji klinis juga dilakukan di Indonesia.

"Kalbe Farma bekerja sama dengan salah satu leading institute di Korea yaitu Genexine dan ini sudah masuk fase clinical trial di Korea dan diharapkan September akan masuk clinical trial ke Indonesia," kata Airlangga dalam webinar yang diselenggarakan detikcom, Jumat (10/7/2020).

Airlangga berharap uji klinis di Indonesia bisa selesai di tahun 2021, yang kemudian akan disusul untuk mempersiapkan untuk memproduksi masal vaksin atau biasa dikenal dengan istilah co-production product.

Selanjutya Bio Farma saat ini juga sedang melakukan uji vaksin dengan perusahaan biofarmasi asal China, Sinovac dan lembaga kesehatan yang didirikan oleh Bill Gates, yakni Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations/CEPI).

Ada pula Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman yang telah bekerjasama dengan beberapa Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kesehatan dan beberapa universitas di Indoensia, yang juga sedang melakukan uji klinis vaksin, yang ditargetkan akan terlaksana pada 2021-2022.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular