
Curhat Bos Lion, Pertama Terbang 'Cuma' Angkut 5% Penumpang

Jakarta, CNBC Indonesia - Lion Air Group yang meliputi Lion Air, Batik Air dan Wings Air, terbang lagi pada Rabu (10/6/20) setelah sempat setop operasi sejak 5 Juni 2020 lalu. Pada hari pertama kembali mengudara, ternyata minat penumpang masih minim.
Presiden Direktur Lion Air Group, Edward Sirait blak-blakan mengenai operasional di hari pertama tersebut. Dia mengaku, sebenarnya sempat membuka semua rute yang biasa diterbangi di hari normal.
"Kemarin kami coba lempar, semua rute kami buka. Tapi ternyata tidak semua rute ada demand-nya. Jadi hanya 5% dari kapasitas normal kami, dari 1.200 flight per day yang mulai terbang tanggal 10 sampai dengan hari ini," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (11/6/20).
Edward mengaku, sebenarnya Lion Air Group sudah siap jika harus mengoperasikan seluruh armadanya. Menurutnya, seluruh crew dan pesawat selama ini tetap dalam kondisi siaga.
"Karena pesawat dan crew kami terjaga secara baik. Pesawat maintenance tetap dilaksanakan, crew juga tetap ada di Jakarta, di tempat masing-masing standby untuk terbang. Tinggal sekarang adalah demand-nya yang kami tunggu perkembangannya seperti apa," bebernya.
Kendati di hari pertama mengudara okupansi penumpang tak begitu memuaskan, namun dia optimis akan ada peningkatan seiring berjalannya waktu. Terlebih, saat ini kapasitas batas angkut penumpang sudah ditambah dari 50% jadi 70-100% tergantung jenis pesawat.
"Mudah-mudahan, kami lihat ke depan sih meningkat terus. Minggu depan sepertinya, kelihatannya bisa naik 7% dari kapasitas normal," ujarnya.
Selanjutnya, secara keseluruhan di bulan Juni 2020 ini, dia juga punya target khusus. Harapannya okupansi rata-rata di Juni bisa menembus angka 40-45%.
"Jadi harapan kita di Juni ini bisa mencapai 40-45% dari kapasitas normal kita. Karena relaksasi ini menurut saya cukup baik dimana tetap kita harus berpedoman pada masalah kesehatan. Tetapi dengan dibukanya menjadi 70%, atau 100% untuk turbo propeller, dan juga jet sepertinya akan 100% sebagaimana diamanatkan ICAO. Ini juga menggairahkan industri penerbangan nasional," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Lion Air: Rp 2,5 T Menguap Per Bulan Gara-gara Covid-19?