
Internasional
Ancaman AS Tak Mempan, Iran Sukses Kirim Tanker ke Venezuela
Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
26 May 2020 10:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kekhawatiran akan boikot Amerika Serikat (AS), sebanyak lima tanker Iran yang membawa stok bensin dan minyak berhasil berlabuh di Venezuela, Senin (25/5/2020)
Menteri Perminyakan Iran Tareck El Aissami mengatakan ini menjadi simbol dari "penentuan nasib sendiri" rakyat Venezuela dan Iran yang sama-sama disanksi AS.
"Kami terus berjalan dan Menang!" tulis El Aissami di media sosialnya.
Sebelumnya, El Aissami berbagi foto di Twitter soal tanker bernama "Fortune" yang yang tiba di kilang El Palito di pantai barat laut Venezuela.
Selain tanker Fortune, Iran juga mendatangkan tanker Petunia, Faxon, Clavel, dan Forest yang diperkirakan membawa total 1,53 juta barel bensin dari alkylate ke Venezuela.
Pengiriman ini dibutuhkan karena bensin semakin langka di Venezuela. Kelangkaan ini pun berbuntut pada perselisihan diplomatik antara AS, Iran, dan Venezuela.
AS sendiri mengaku memantau dengan seksama pengiriman minyak tersebut. Washington khawatir Iran dan Venezuela memanfaatkan hubungan yang mereka jaga bertahun-tahun untuk membentuk gerakan khusus yang dapat merugikan AS.
Iran dan Venezuela sendiri sudah memiliki hubungan dekat sejak almarhum pemimpin sosialis Hugo Chavez mengambil alih kekuasaan di Caracas pada 1999. Ketegangan antara Washington dan Caracas makin tinggi, menyusul serangan militer yang gagal, yang dilakukan sekelompok tentara bayaran perusahaan keamanan AS.
Venezuela sebenarnya memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Tetapi produksi menjadi anjlok di bawah rezim Maduro, dan bahkan sudah menurun hingga seperempat pada level 2008.
Ekspor minyak mereka juga dihambat oleh sanksi dari AS. Ini membuat Venezuela kehilangan pendapatan vitalnya.
Bulan lalu, kementerian perminyakan mengungkapkan bahwa harga minyak mentah Venezuela jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua dekade. Di mana minyak dijual kurang dari US$ 10 per barel, dibanding rata-rata harga tahun lalu US$ 56,70.
(sef/sef) Next Article Iran Khawatir Minyak Rp 682 M Bakal Diganggu AS, Kenapa?
Menteri Perminyakan Iran Tareck El Aissami mengatakan ini menjadi simbol dari "penentuan nasib sendiri" rakyat Venezuela dan Iran yang sama-sama disanksi AS.
"Kami terus berjalan dan Menang!" tulis El Aissami di media sosialnya.
Selain tanker Fortune, Iran juga mendatangkan tanker Petunia, Faxon, Clavel, dan Forest yang diperkirakan membawa total 1,53 juta barel bensin dari alkylate ke Venezuela.
Pengiriman ini dibutuhkan karena bensin semakin langka di Venezuela. Kelangkaan ini pun berbuntut pada perselisihan diplomatik antara AS, Iran, dan Venezuela.
AS sendiri mengaku memantau dengan seksama pengiriman minyak tersebut. Washington khawatir Iran dan Venezuela memanfaatkan hubungan yang mereka jaga bertahun-tahun untuk membentuk gerakan khusus yang dapat merugikan AS.
Iran dan Venezuela sendiri sudah memiliki hubungan dekat sejak almarhum pemimpin sosialis Hugo Chavez mengambil alih kekuasaan di Caracas pada 1999. Ketegangan antara Washington dan Caracas makin tinggi, menyusul serangan militer yang gagal, yang dilakukan sekelompok tentara bayaran perusahaan keamanan AS.
Venezuela sebenarnya memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Tetapi produksi menjadi anjlok di bawah rezim Maduro, dan bahkan sudah menurun hingga seperempat pada level 2008.
Ekspor minyak mereka juga dihambat oleh sanksi dari AS. Ini membuat Venezuela kehilangan pendapatan vitalnya.
Bulan lalu, kementerian perminyakan mengungkapkan bahwa harga minyak mentah Venezuela jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua dekade. Di mana minyak dijual kurang dari US$ 10 per barel, dibanding rata-rata harga tahun lalu US$ 56,70.
(sef/sef) Next Article Iran Khawatir Minyak Rp 682 M Bakal Diganggu AS, Kenapa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular