Internasional

Iran Khawatir Minyak Rp 682 M Bakal Diganggu AS, Kenapa?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 May 2020 14:25
In this Sunday, July 21, 2019 photo, a speedboat of Iran's Revolutionary Guard trains a weapon toward the British-flagged oil tanker Stena Impero, which was seized in the Strait of Hormuz on Friday by the Guard, in the Iranian port of Bandar Abbas. Global stock markets were subdued Monday while the price of oil climbed as tensions in the Persian Gulf escalated after Iran's seizure of a British oil tanker on Friday. (Morteza Akhoondi/Tasnim News Agency via AP)
Foto: Iran menangkap dua kapal tanker minyak Inggris di Selat Hormuz (Morteza Akhoondi/Tasnim News Agency via AP)
Jakarta, CNBC Indonesia - Lima tanker minyak milik Iran kini tengah melakukan pengiriman ke Venezuela. Tak tanggung-tanggung, bahan bakar yang diangkut diprediksi senilai US$ 45,5 juta atau sekitar Rp 682,5 miliar.

Menurut sejumlah analis, ini adalah angka yang besar dan baru dilakukan negara itu. "Kami belum pernah melihat ini sebelumnya," kata Kapten Ranjith Raja, seorang analis dari perusahaan data Refinitiv sebagaimana dilansir dari Al-Jazeera, Senin (18/5/2020).



Namun ternyata ada satu kekhawatirah Iran. Dalam surat yang disampaikan ke PBB, Iran meminta militer AS tidak menganggu pengiriman yang dilakukan terutama saat kapal melewati Laut Karbia.

Pasalnya dalam pemberitaan media Fars, ada informasi yang menyebut kapal perang AS kini mengarah ke laut itu. Reuters sebelumnya mengatakan AS memang tengah menyusun strategi untuk mengantisipasi pengiriman bahan bakar dari Iran ke Venezuela.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif bahkan berujar tindakan AS adalah pembajakan dan ilegal. Dalam surat itupun, ia menyebut bakal ada pihak yang bertanggung jawab jika itu terjadi.



"Tindakan seperti itu ilegal dan merupakan bentuk pembajakan," tegasnya dalam surat itu.

Iran dan Venezuela sama-sama 'bertikai' dengan AS. Negara Paman Sam juga memberi sanksi perdagangan pada kedua negara.

Khusus dengan Iran, hubungan kedua negara sempat panas, saat AS menyerang Jenderal Qasem Soleimani hingga tewas. Aksi ini dibalas Iran dengan menggempur dua pangkalan militer AS di Irak dengan roket.

Bulan lalu, keduanya juga tegang di Laut Arab. Sebanyak 11 kapal Iran menyerbu empat kapal perang AS.

[Gambas:Video CNBC]






(sef/sef) Next Article Militer AS Siaga di Karibia, Boikot Minyak Iran ke Venezuela?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular