
Internasional
Militer AS Siaga di Karibia, Boikot Minyak Iran ke Venezuela?
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 May 2020 16:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal perang Amerika Serikat dikabarkan media Iran, Nour, bersiaga di Laut Karabia. Ini dilakukan untuk menghalangi pengiriman minyak dari Iran ke Venezuela.
AS dipercaya akan bertindak pada tanker-tanker Iran. Ini merujuk komentar seorang pejabat AS di Reuters, yang mengatakan Washington tengah membuat langkah untuk membendung aksi Tehran dan Caracas.
"Venezuela dan Iran adalah negara merdeka dan akan terus memiliki hubungan dagang satu sama lain," tulis Nour. Baik Iran maupun Venezuela berada di bawah sanksi AS.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengirimkan surat ke PBB soal potensi boikot ini. Jika ini terjadi, ia berujar AS telah melakukan hal ilegal.
Dalam surat itupun, ia menyebut bakal ada pihak yang bertanggung jawab jika itu terjadi. "Tindakan seperti itu ilegal dan merupakan bentuk pembajakan," tegasnya dalam surat itu dikutip Al-Jazeera.
Sementara itu, lima tanker milik Iran kini tengah melakukan pengiriman ke Venezuela. Tak tanggung-tanggung, bahan bakar yang diangkut diprediksi senilai US$ 45,5 juta atau sekitar Rp 682,5 miliar.
Menurut sejumlah analis, ini adalah angka yang besar dan baru dilakukan negara itu. "Kami belum pernah melihat ini sebelumnya," kata Kapten Ranjith Raja, seorang analis dari perusahaan data Refinitiv .
(sef/sef) Next Article Iran Khawatir Minyak Rp 682 M Bakal Diganggu AS, Kenapa?
AS dipercaya akan bertindak pada tanker-tanker Iran. Ini merujuk komentar seorang pejabat AS di Reuters, yang mengatakan Washington tengah membuat langkah untuk membendung aksi Tehran dan Caracas.
"Venezuela dan Iran adalah negara merdeka dan akan terus memiliki hubungan dagang satu sama lain," tulis Nour. Baik Iran maupun Venezuela berada di bawah sanksi AS.
Dalam surat itupun, ia menyebut bakal ada pihak yang bertanggung jawab jika itu terjadi. "Tindakan seperti itu ilegal dan merupakan bentuk pembajakan," tegasnya dalam surat itu dikutip Al-Jazeera.
Sementara itu, lima tanker milik Iran kini tengah melakukan pengiriman ke Venezuela. Tak tanggung-tanggung, bahan bakar yang diangkut diprediksi senilai US$ 45,5 juta atau sekitar Rp 682,5 miliar.
Menurut sejumlah analis, ini adalah angka yang besar dan baru dilakukan negara itu. "Kami belum pernah melihat ini sebelumnya," kata Kapten Ranjith Raja, seorang analis dari perusahaan data Refinitiv .
(sef/sef) Next Article Iran Khawatir Minyak Rp 682 M Bakal Diganggu AS, Kenapa?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular