Internasional

Militer AS Siaga di Karibia, Boikot Minyak Iran ke Venezuela?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
18 May 2020 16:20
In this Sunday, July 21, 2019 photo, a speedboat of Iran's Revolutionary Guard trains a weapon toward the British-flagged oil tanker Stena Impero, which was seized in the Strait of Hormuz on Friday by the Guard, in the Iranian port of Bandar Abbas. Global stock markets were subdued Monday while the price of oil climbed as tensions in the Persian Gulf escalated after Iran's seizure of a British oil tanker on Friday. (Morteza Akhoondi/Tasnim News Agency via AP)
Foto: Iran menangkap dua kapal tanker minyak Inggris di Selat Hormuz (Morteza Akhoondi/Tasnim News Agency via AP)
Jakarta, CNBC Indonesia - Kapal perang Amerika Serikat dikabarkan media Iran, Nour, bersiaga di Laut Karabia. Ini dilakukan untuk menghalangi pengiriman minyak dari Iran ke Venezuela.

AS dipercaya akan bertindak pada tanker-tanker Iran. Ini merujuk komentar seorang pejabat AS di Reuters, yang mengatakan Washington tengah membuat langkah untuk membendung aksi Tehran dan Caracas.

"Venezuela dan Iran adalah negara merdeka dan akan terus memiliki hubungan dagang satu sama lain," tulis Nour. Baik Iran maupun Venezuela berada di bawah sanksi AS. 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengirimkan surat ke PBB soal potensi boikot ini. Jika ini terjadi, ia berujar AS telah melakukan hal ilegal.

Dalam surat itupun, ia menyebut bakal ada pihak yang bertanggung jawab jika itu terjadi. "Tindakan seperti itu ilegal dan merupakan bentuk pembajakan," tegasnya dalam surat itu dikutip Al-Jazeera.

Sementara itu, lima tanker milik Iran kini tengah melakukan pengiriman ke Venezuela. Tak tanggung-tanggung, bahan bakar yang diangkut diprediksi senilai US$ 45,5 juta atau sekitar Rp 682,5 miliar.

Menurut sejumlah analis, ini adalah angka yang besar dan baru dilakukan negara itu. "Kami belum pernah melihat ini sebelumnya," kata Kapten Ranjith Raja, seorang analis dari perusahaan data Refinitiv .


[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Iran Khawatir Minyak Rp 682 M Bakal Diganggu AS, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular