
Simak Nih! Menguak PP Penyelamatan Ekonomi Jokowi
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 May 2020 11:09

Serangan virus corona ibarat orang yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Tidak bisa diperkirakan, terjadi tiba-tiba, dan mungkin belum pernah dialami sebelumnya. Unprecedented.
Untuk menangani korban kecelakaan, dilakukan tiga pendekatan. Pertama adalah mengobati luka dan cederanya agar bisa sembuh. Ini adalah yang paling utama, karena kalau masih ada luka dan cedera maka artinya belum sembuh.
Kedua adalah membantu si korban agar bisa berdiri. Setidaknya jangan sampai ada bagian tubuh yang diamputasi.
Ketiga adalah membantu korban agar bisa berjalan kembali dan perlahan menjalani hidup seperti sebelumnya. Proses normalisasi dan rehabilitasi.
Nah, pendekatan ini yang digunakan oleh pemerintah dalam menanggulangi pandemi virus corona. Pertama adalah dengan menyediakan dukungan di aspek kesehatan melalui pengadaan alat-alat kesehatan, peningkatan kapasitas rumah sakit dan membangun rumah sakit sementara, memberikan insentif bagi tenaga medis, dan sebagainya.
Ini adalah upaya utama, menanggulangi pandemi dari sisi kesehatan karena pandemi ini memang krisis kesehatan. Anggaran untuk bidang kesehatan adalah Rp 75 triliun.
Lalu ada pula membantu korban agar bisa berdiri melalui bantuan sosial (bansos). Pandemi virus corona berdampak ke aspek sosial-ekonomi, banyak yang kehilangan mata pencarian karena kebijakan pembatasan sosial (social distancing). Ketika orang-orang diimbau untuk #dirumahaja, maka aktivitas ekonomi menjadi mati suri sehingga mengancam dapur jutaan rakyat Indonesia.
Alokasi untuk program bansos adalah Rp 110 triliun yang mencakup penambahan anggaran Kartu Sembako, Kartu Pra-Kerja, dan subsidi listrik. Memang tidak akan menutup seluruh kebutuhan masyarakat, tetapi setidaknya bisa memperpanjang nafas. Setidaknya jangan sampai ada amputasi...
(aji/aji)
Untuk menangani korban kecelakaan, dilakukan tiga pendekatan. Pertama adalah mengobati luka dan cederanya agar bisa sembuh. Ini adalah yang paling utama, karena kalau masih ada luka dan cedera maka artinya belum sembuh.
Kedua adalah membantu si korban agar bisa berdiri. Setidaknya jangan sampai ada bagian tubuh yang diamputasi.
Nah, pendekatan ini yang digunakan oleh pemerintah dalam menanggulangi pandemi virus corona. Pertama adalah dengan menyediakan dukungan di aspek kesehatan melalui pengadaan alat-alat kesehatan, peningkatan kapasitas rumah sakit dan membangun rumah sakit sementara, memberikan insentif bagi tenaga medis, dan sebagainya.
Ini adalah upaya utama, menanggulangi pandemi dari sisi kesehatan karena pandemi ini memang krisis kesehatan. Anggaran untuk bidang kesehatan adalah Rp 75 triliun.
Lalu ada pula membantu korban agar bisa berdiri melalui bantuan sosial (bansos). Pandemi virus corona berdampak ke aspek sosial-ekonomi, banyak yang kehilangan mata pencarian karena kebijakan pembatasan sosial (social distancing). Ketika orang-orang diimbau untuk #dirumahaja, maka aktivitas ekonomi menjadi mati suri sehingga mengancam dapur jutaan rakyat Indonesia.
Alokasi untuk program bansos adalah Rp 110 triliun yang mencakup penambahan anggaran Kartu Sembako, Kartu Pra-Kerja, dan subsidi listrik. Memang tidak akan menutup seluruh kebutuhan masyarakat, tetapi setidaknya bisa memperpanjang nafas. Setidaknya jangan sampai ada amputasi...
(aji/aji)
Next Page
Jangan Sampai Mimpi Buruk BLBI Terulang
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular