
Kepepet THR Cair Bulan Depan, Pengusaha Ajak Dialog Pekerja
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
14 April 2020 20:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sudah merilis data bahwa ada 2,8 juta pekerja yang terdampak akibat wabah virus corona. Sebagian besar berstatus dirumahkan, namun tidak sedikit pula yang terkena status pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menanggapi kondisi itu, kalangan pengusaha menilai perlu ada dialog antara pekerja dan pengusaha dalam mencari solusi terbaik. Selain soal PHK, isu yang menghangat lainnya adalah perihal tunjangan hari raya (THR). Tercatat kurang lebih satu bulan lagi pengusaha diwajibkan membayar THR secara penuh kepada pegawainya.
Namun, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Danang Girindrawardana mengungkapkan banyak pelaku usaha yang tidak mampu menunaikan kewajiban tersebut saat ini. Karenanya, ia menilai perlu ada berbagi pengorbanan demi bisa bertahan.
"Kemenaker juga sudah terbitkan regulasi yang intinya kewajiban-kewajiban seperti itu, THR, gaji bisa dibahas secara bipartit. kita nggak bisa menang-menangan dalam situasi seperti ini. Maka harus ada dialog antara pengusaha dan pekerja, penting," kata Danang kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/3).
Apalagi, kondisi bencana nasional yang sudah ditetapkan pemerintah terkait pandemi corona. Sampai saat ini tidak diketahui akan berakhir kapan. Sehingga Danang menyebut pengusaha perlu memiliki sejumlah ketahanan keuangan untuk bisa bertahan. Setidaknya dalam jangka waktu 6 bulan hingga 1 tahun ke depan.
"Banyak banget perusahaan manufaktur yang hidupnya dari cash flow, bukan injeksi modal. ini harus dipikirkan agar mereka tetap survive menjaga kelangsungan usaha. Sehingga 6 bulan hingga 1 tahun ke depan, ketika masa pandemi berkurang, perusahaan masih miliki darah untuk operasi lagi. Kita kan butuhkan cadangan biaya yang harus dipikirkan untuk operasi selama nggak ada penjualan," kata Danang.
(hoi/hoi) Next Article Pekerja Ingin THR Full 100%, Kemampuan Pengusaha Beda-Beda!
Menanggapi kondisi itu, kalangan pengusaha menilai perlu ada dialog antara pekerja dan pengusaha dalam mencari solusi terbaik. Selain soal PHK, isu yang menghangat lainnya adalah perihal tunjangan hari raya (THR). Tercatat kurang lebih satu bulan lagi pengusaha diwajibkan membayar THR secara penuh kepada pegawainya.
"Kemenaker juga sudah terbitkan regulasi yang intinya kewajiban-kewajiban seperti itu, THR, gaji bisa dibahas secara bipartit. kita nggak bisa menang-menangan dalam situasi seperti ini. Maka harus ada dialog antara pengusaha dan pekerja, penting," kata Danang kepada CNBC Indonesia, Selasa (14/3).
Apalagi, kondisi bencana nasional yang sudah ditetapkan pemerintah terkait pandemi corona. Sampai saat ini tidak diketahui akan berakhir kapan. Sehingga Danang menyebut pengusaha perlu memiliki sejumlah ketahanan keuangan untuk bisa bertahan. Setidaknya dalam jangka waktu 6 bulan hingga 1 tahun ke depan.
"Banyak banget perusahaan manufaktur yang hidupnya dari cash flow, bukan injeksi modal. ini harus dipikirkan agar mereka tetap survive menjaga kelangsungan usaha. Sehingga 6 bulan hingga 1 tahun ke depan, ketika masa pandemi berkurang, perusahaan masih miliki darah untuk operasi lagi. Kita kan butuhkan cadangan biaya yang harus dipikirkan untuk operasi selama nggak ada penjualan," kata Danang.
(hoi/hoi) Next Article Pekerja Ingin THR Full 100%, Kemampuan Pengusaha Beda-Beda!
Most Popular