Berkat Sukuk Negara, 2.939 Proyek Berhasil Dibangun dari 2013

dob, CNBC Indonesia
05 March 2020 14:10
Pemerintah telah membangun 2.939 proyek sejak 2013 hingga 2020 dengan mengandalkan pembiayaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Foto: Acara Penandatanganan Prasasti dan Closing Pembiayaan Proyek. (Dok: Kemenkeu)
Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah telah membangun 2.939 proyek sejak 2013 hingga 2020 dengan mengandalkan pembiayaan dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Total dana yang disalurkan mencapai Rp 118,26 triliun.

Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman dalam sambutan Acara Penandatanganan Prasasti dan Closing Pembiayaan Proyek Pembangunan UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, Kamis (5/3/2020).

Luky menjabarkan bahwa proyek yang dibiayai oleh SBSN atau dikenal juga sebagai Sukuk Negara tersebut, tersebar di 8 kementerian dan lembara dan tersebar juga di 34 provinsi.

"Sektor utama yang dibiayai antara lain jalur kereta api dan stasiun perkeretaapian, jalan dan jembatan, gedung PTN, PTKIN, Madrasah, Asrama Haji, KUA, infrastruktur sumber daya air, serta Laboratorium," ujar Luky.



Lebih rinci, pada 2019, pembiayaan proyek SBSN sebesar Rp 28,34 triliun, meliputi 16 unit eselon I di 7 Kementerian/Lembaga untuk 619 proyek yang tersebar di 34 provinsi. Sementara pada tahun 2020 sebesar Rp 27,35 triliun, meliputi 17 unit eselon I di 8 Kementerian/Lembaga untuk 728 proyek yang tersebar di 34 provinsi.

"Pembiayaan proyek melalui SBSN tersebut, menunjukkan angka yang meningkat dibandingkan tahun tahun sebelumnya, baik itu dari jumlah K/L yang menjadi pemrakarsa proyek, nilai pembiayaan yang dialokasikan, jumlah proyek yang dibangun, maupun sebaran satker pelaksana proyek SBSN dan lokasi proyek SBSN yang dikerjakan," ujar Luky.

Berkat Sukuk Negara, 2.939 Proyek Berhasil Dibangun dari 2013Foto: Acara Penandatanganan Prasasti dan Closing Pembiayaan Proyek. (Dok: Kemenkeu)

Salah satu yang berhasil terbangun berkat dukungan SBSN adalah Proyek Pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium Program Studi Pendidikan Dokter yang difungsikan sebagai ruang perkuliahan serta laboratorium praktek di UIN Malang dengan nilai Rp 50,31 miliar pada 2016.



Kemudian SBSN juga mendukung pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium Prodi Farmasi dan Profesi Apoteker UIN Malang dilaksanakan pada tahun 2018 dengan alokasi sebesar Rp 30,56 miliar.

"Adapun pembiayaan SBSN untuk gedung perkuliahan di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) rutin dilakukan sejak tahun 2015 dengan akumulasi nilai pembiayaan sampai dengan tahun 2019 mencapai Rp 4,79 triliun," ujar Luky.

[Gambas:Video CNBC]




(dob/dob) Next Article Sukuk Negara Jadi Andalan untuk Pembiayaan APBN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular