
Top! 619 Proyek Senilai Rp 28 T Dibiayai Sukuk Negara
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
23 January 2020 15:28

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat sepanjang tahun 2019 ada 619 proyek yang dibiayai menggunakan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai Rp 28,43 triliun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman menyampaikan Total pembiayaan proyek SBSN tahun 2013-2020 sebesar Rp 118,26 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 2.939 di 8 Kementerian dan Lembaga (K/L) dan tersebar di 34 provinsi.
"Sektor utama yang dibiayai antara lain jalur kereta api dan stasiun perkeretaapian, jalan dan jembatan, gedung PTN, PTKIN, Madrasah, Asrama Haji, KUA, infrastruktur sumber daya air, serta Laboratorium," katanya seperti dikutip dari keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Adapun proyek yang dikerjakan sepanjang 2019 tersebut adalah 15 proyek infrastruktur transportasi pada Kementerian Perhubungan dengan nilai Rp7,99 Triliun, 82 proyek infrastruktur jalan dan jembatan pada Direktorat Jenderal Bina Marga pada Kemen PUPR dengan nilai pembiayaan Rp7,84 triliun, 180 proyek infrastruktur pengendalian banjir dan lahar, pengelolaan bendungan dan embung, serta pengelolaan drainase utama perkotaan pada Ditjen SDA Kemen PUPR dengan nilai pembiayaan Rp9,00 triliun.
Selanjutnya, 14 proyek embarkasi haji dan 16 proyek pusat pelayanan haji terpadu di Ditjen PHU Kemenag senilai Rp 342 miliar, 41 pembangunan sarana dan fasilitas gedung PTKIN dan 125 madrasah di Ditjen Pendidikan Islam Kemenag senilai Rp2,02 triliun, 128 proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung balai nikah dan manasik haji di Ditjen Bimas Islam Kemenag senilai Rp 189,30 miliar.
Kemudian 6 proyek pembangunan taman nasional dan 1 pembangunan laboratorium lapangan di Kemen LHK senilai Rp 106,23 miliar, 7 proyek pembangunan gedung perguruan tinggi di Kemenristekdikti senilai Rp 498,08 miliar, 1 proyek pengembangan laboratorium di BSN senilai Rp50 miliar dan 3 proyek pembangunan laboratorium di LIPI senilai Rp 240 miliar.
Untuk tahun ini, pembiayaan proyek melalui SBSN dialokasikan sebesar Rp 27,35 triliun. Jumlah K/L pemrakarsa proyek SBSN pada tahun 2020 juga semakin banyak, meliputi 17 unit eselon I di 8 K/L dari tahun sebelumnya hanya 16 unit eselon I di 7 K/L. Sementara itu, cakupan proyek yang dibiayai juga semakin meningkat, mencapai 728 proyek yang tersebar di 34 provinsi.
Proyek tahun ini antara lain, 30 proyek infrastruktur transportasi pada Kementerian Perhubungan dengan nilai Rp6,90 Triliun, 171 proyek infrastruktur jalan dan jembatan pada Direktorat Jenderal Bina Marga pada Kemen PUPR dengan nilai pembiayaan Rp10,60 triliun, 66 proyek infrastruktur pengendalian banjir dan lahar, pengelolaan bendungan dan embung, serta pengelolaan drainase utama perkotaan pada Ditjen SDA Kemen PUPR dengan nilai pembiayaan Rp 4,50 triliun.
Kemudian, 10 proyek embarkasi haji dan 40 proyek pusat pelayanan haji terpadu di Ditjen PHU Kemenag senilai Rp460 miliar, 6 pembangunan sarana dan fasilitas gedung PTKIN dan 136 madrasah di Ditjen Pendidikan Islam Kemenag senilai Rp2,09 triliun, 228 proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung balai nikah dan manasik haji di Ditjen Bimas Islam Kemenag senilai Rp 356,25 miliar.
Selanjutnya adalah 6 proyek pembangunan pusat konservasi, 1 proyek pembangunan sekolah menengah kehutanan negeri dan 2 pembangunan laboratorium di Kemen LHK senilai Rp 237,41 miliar, 24 proyek pembangunan gedung perguruan tinggi di Kemenristekdikti senilai Rp1,49 triliun, 1 proyek pengembangan laboratorium di BSN senilai Rp 70 miliar, 4 proyek pembangunan laboratorium di LIPI senilai Rp500 miliar; dan 1 proyek laboratorium pengujian komponen peserta di LAPAN senilai Rp125 miliar.
Selanjutnya dalam menyiapkan proyek 2021 tim teknis Kemenkeu, Bappenas, dan K/L agar memperhatikan kebijakan-kebijakan umum tersebut di atas dan mencermati aspek teknis terkait dengan kesiapan pelaksanaan proyek SBSN tersebut. Sehingga proyek yang diusulkan berkualitas dari sisi perencanaan dan pelaksanaannya, sehingga sanggup memenuhi target output dan outcome yang ditetapkan.
(dob/dob) Next Article Investasi di Sukuk Negara Berbuah Gedung Rafah UIN Palembang
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Luky Alfirman menyampaikan Total pembiayaan proyek SBSN tahun 2013-2020 sebesar Rp 118,26 triliun dengan jumlah proyek sebanyak 2.939 di 8 Kementerian dan Lembaga (K/L) dan tersebar di 34 provinsi.
"Sektor utama yang dibiayai antara lain jalur kereta api dan stasiun perkeretaapian, jalan dan jembatan, gedung PTN, PTKIN, Madrasah, Asrama Haji, KUA, infrastruktur sumber daya air, serta Laboratorium," katanya seperti dikutip dari keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (23/1/2020).
Selanjutnya, 14 proyek embarkasi haji dan 16 proyek pusat pelayanan haji terpadu di Ditjen PHU Kemenag senilai Rp 342 miliar, 41 pembangunan sarana dan fasilitas gedung PTKIN dan 125 madrasah di Ditjen Pendidikan Islam Kemenag senilai Rp2,02 triliun, 128 proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung balai nikah dan manasik haji di Ditjen Bimas Islam Kemenag senilai Rp 189,30 miliar.
Kemudian 6 proyek pembangunan taman nasional dan 1 pembangunan laboratorium lapangan di Kemen LHK senilai Rp 106,23 miliar, 7 proyek pembangunan gedung perguruan tinggi di Kemenristekdikti senilai Rp 498,08 miliar, 1 proyek pengembangan laboratorium di BSN senilai Rp50 miliar dan 3 proyek pembangunan laboratorium di LIPI senilai Rp 240 miliar.
Untuk tahun ini, pembiayaan proyek melalui SBSN dialokasikan sebesar Rp 27,35 triliun. Jumlah K/L pemrakarsa proyek SBSN pada tahun 2020 juga semakin banyak, meliputi 17 unit eselon I di 8 K/L dari tahun sebelumnya hanya 16 unit eselon I di 7 K/L. Sementara itu, cakupan proyek yang dibiayai juga semakin meningkat, mencapai 728 proyek yang tersebar di 34 provinsi.
Proyek tahun ini antara lain, 30 proyek infrastruktur transportasi pada Kementerian Perhubungan dengan nilai Rp6,90 Triliun, 171 proyek infrastruktur jalan dan jembatan pada Direktorat Jenderal Bina Marga pada Kemen PUPR dengan nilai pembiayaan Rp10,60 triliun, 66 proyek infrastruktur pengendalian banjir dan lahar, pengelolaan bendungan dan embung, serta pengelolaan drainase utama perkotaan pada Ditjen SDA Kemen PUPR dengan nilai pembiayaan Rp 4,50 triliun.
Kemudian, 10 proyek embarkasi haji dan 40 proyek pusat pelayanan haji terpadu di Ditjen PHU Kemenag senilai Rp460 miliar, 6 pembangunan sarana dan fasilitas gedung PTKIN dan 136 madrasah di Ditjen Pendidikan Islam Kemenag senilai Rp2,09 triliun, 228 proyek pembangunan dan rehabilitasi gedung balai nikah dan manasik haji di Ditjen Bimas Islam Kemenag senilai Rp 356,25 miliar.
Selanjutnya adalah 6 proyek pembangunan pusat konservasi, 1 proyek pembangunan sekolah menengah kehutanan negeri dan 2 pembangunan laboratorium di Kemen LHK senilai Rp 237,41 miliar, 24 proyek pembangunan gedung perguruan tinggi di Kemenristekdikti senilai Rp1,49 triliun, 1 proyek pengembangan laboratorium di BSN senilai Rp 70 miliar, 4 proyek pembangunan laboratorium di LIPI senilai Rp500 miliar; dan 1 proyek laboratorium pengujian komponen peserta di LAPAN senilai Rp125 miliar.
Selanjutnya dalam menyiapkan proyek 2021 tim teknis Kemenkeu, Bappenas, dan K/L agar memperhatikan kebijakan-kebijakan umum tersebut di atas dan mencermati aspek teknis terkait dengan kesiapan pelaksanaan proyek SBSN tersebut. Sehingga proyek yang diusulkan berkualitas dari sisi perencanaan dan pelaksanaannya, sehingga sanggup memenuhi target output dan outcome yang ditetapkan.
(dob/dob) Next Article Investasi di Sukuk Negara Berbuah Gedung Rafah UIN Palembang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular