
Serius Jepang Mau Resesi?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 February 2020 16:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Dampak penyebaran virus corona sudah menjalar ke mana-mana. Tidak cuma China, berbagai negara pun mulai merasakan dampaknya.
Tragedi virus corona memang belum usai, jumlah penderita dan korban jiwa terus bertambah. Pada Senin (17/2/2020) pukul 13:33 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia mencapai 71.335 di mana 70.552 terjadi di China. Korban jiwa tercatat 1.775 orang, empat di luar China.
Virus ini bermula dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei (China). Kebetulan kasusnya terjadi saat musim liburan Tahun Baru Imlek, yang membuat mobilitas masyarakat Negeri Tirai Bambu meningkat pesat. Pergerakan manusia antar-kota dan antar-negara melonjak, yang membuat penyebaran virus corona semakin cepat.
Perlahan tetapi pasti, corona mulai menggerogoti sendi-sendi ekonomi China. Ini karena aktivitas masyarakat yang terbatas, tentu tidak ada yang mau keluar rumah sembarangan kala virus mematikan bisa menyerang kapan saja.
Data ekonomi terbaru di China memberi konfirmasi akan perlambatan ekonomi. Pada Januari 2020, penanaman modal asing (Foreign Direct Investment/FDI) di China tumbuh 4% year-on-year (YoY). Walau masih tumbuh, ini adalah laju terlemah sejak Desember 2018.
Kemudian harga rumah baru pada Januari 2020 tumbuh 6,3% YoY. Lagi-lagi walau masih tumbuh, tetapi menjadi yang terendah sejak Juli 2018.
China adalah perekonomian terbesar di Asia dan nomor dua di dunia. Kalau perekonomian China melambat, maka dunia akan merasakan akibatnya.
Tragedi virus corona memang belum usai, jumlah penderita dan korban jiwa terus bertambah. Pada Senin (17/2/2020) pukul 13:33 WIB, jumlah kasus corona di seluruh dunia mencapai 71.335 di mana 70.552 terjadi di China. Korban jiwa tercatat 1.775 orang, empat di luar China.
Virus ini bermula dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei (China). Kebetulan kasusnya terjadi saat musim liburan Tahun Baru Imlek, yang membuat mobilitas masyarakat Negeri Tirai Bambu meningkat pesat. Pergerakan manusia antar-kota dan antar-negara melonjak, yang membuat penyebaran virus corona semakin cepat.
Data ekonomi terbaru di China memberi konfirmasi akan perlambatan ekonomi. Pada Januari 2020, penanaman modal asing (Foreign Direct Investment/FDI) di China tumbuh 4% year-on-year (YoY). Walau masih tumbuh, ini adalah laju terlemah sejak Desember 2018.
Kemudian harga rumah baru pada Januari 2020 tumbuh 6,3% YoY. Lagi-lagi walau masih tumbuh, tetapi menjadi yang terendah sejak Juli 2018.
China adalah perekonomian terbesar di Asia dan nomor dua di dunia. Kalau perekonomian China melambat, maka dunia akan merasakan akibatnya.
Next Page
China Begitu Penting Bagi Jepang
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular