Internasional

Corona Bikin Pusing, Singapura Pangkas Proyeksi PDB 2020

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 February 2020 14:35
Singapura merevisi proyeksi PDB di 2020 karena wabah corona.
Foto: Pertemuan Presiden RI Jokowi dengan Presiden SIngapura Halimah Yacob di Istana Bogor. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNBC IndonesiaSingapura menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2020 pada hari Senin (17/2/2020). Alasannya adalah dampak buruk yang dibawa virus corona (COVID-19) asal Wuhan, China.

Rentang pertumbuhan PDB 2020 Singapura saat ini diproyeksikan antara -0,5% sampai 1,5%, dari sebelumnya 0,5% sampai 2,5%. Proyeksi ekspor domestik non-minyak juga diturunkan menjadi -0,5% sampai 1,5% dari 0% sampai 2% sebelumnya, sebagaimana dilaporkan The Star.



"Prospek ekonomi Singapura telah melemah sejak tinjauan terakhir ... Secara khusus, wabah COVID-19 diperkirakan akan mempengaruhi ekonomi Singapura," kata Sekretaris Tetap Kementerian Perdagangan, Gabriel Lim.

Lebih lanjut, Lim menambahkan bahwa dampaknya akan lebih terasa di bidang manufaktur dan perdagangan grosir, pariwisata dan transportasi serta jasa ritel dan makanan.



Sebelumnya, pada saat melaporkan angka PDB kuartal keempat pada Jumat, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga mengatakan bahwa resesi mungkin terjadi.

PDB Singapura naik 1% secara tahunan (Year-on-Year) pada kuartal keempat. Angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan 0,8% yang diproyeksikan pemerintah.

Sementara itu, ekonomi Singapura tumbuh 0,6% pada Oktober-Desember dari tiga bulan sebelumnya (Quarter to Quarter), dibandingkan dengan perkiraan awal pemerintah untuk pertumbuhan 0,1%.

"Dampaknya akan signifikan, setidaknya dalam beberapa kuartal ke depan. Penyebaran (virus corona) sangat intensif," kata Lee, seperti diberitakan Reuters.

"Saya tidak bisa mengatakan bahwa Singapura akan resesi atau tidak. Bisa saja, tetapi yang jelas perekonomian Singapura akan terpukul," katanya.

Wabah virus corona yang mematikan pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember lalu. Hingga saat ini penyebarannya sudah mencapai sedikitnya 27 negara termasuk Singapura.

Per Senin pagi, coronavirus telah menewaskan 1.700 orang lebih di seluruh dunia. Selain itu, pemerintah Provinsi Hubei juga melaporkan ada 1.933 kasus baru.

Ini menjadikan total pasien terinfeksi corona di seluruh dunia menjadi 70 ribu lebih orang. Korban tewas di luar China, terjadi di Taiwan, Prancis, Jepang, Hong Kong, Filipina.

[Gambas:Video CNBC]





(sef/sef) Next Article Live! Efek Corona, Ekonom Singapura Bicara Potensi Rush Money

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular