Masih Resesi, Ekonomi RI Q1 Diramal Tumbuh -1% Hingga -0,1%

Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
23 March 2021 10:55
Daging Sapi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Daging Sapi (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 masih tumbuh negatif alias terkontraksi. Artinya, Indonesia belum 'lulus' dari ujian resesi ekonomi.

"Untuk kuartal I-2021, kami di Kementerian Keuangan memperkirakan dalam kisaran -1% yang terdalam hingga -0,1%. Kita berharap di zona netral, mendekati -0,1%," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita edisi Maret 2021, Selasa (23/3/2021).

Sri Mulyani menambahkan, daya beli masyarakat masih lemah akibat dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Ini terlihat dari perkembangan inflasi yang melambat.

"Februari lalu, BPS (Badan Pusat Statistik) menyampaikan inflasi 1,38% YoY dan 0,1% MtM. Inflasi ini kita perhatikan karena menyangkut aspek daya beli masyarakat," kata Sri Mulyani.

Jika Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia kembali minus, maka kontraksi ekonomi akan terjadi selama empat kuartal beruntun. Padahal kontraksi dua kuartal beruntun saja sudah masuk kategori resesi.

Namun Sri Mulyani menegaskan ekonomi Indonesia punya ruang untuk bangkit pada kuartal II-2021. Dengan vaksinasi yang semakin masif dan mobilitas masyarakat yang meningkat, 'roda' ekonomi bisa berputar semakin cepat.

"Mobilitas masyarakat turun waktu kenaikan Covid-19. Namun pada Maret ini ada pemulihan seiring penurunan kasus Covid-19. Kalau vaksinasi berjalan terus dan sukses, kita berharap tren bisa meningkat lagi dan (ekonomi) bisa terakselerasi pada kuartal II mendatang," tegasnya.


(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Masih Resesi! PDB Kuartal IV-2020 Tumbuh Negatif 2,19%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular