
Importir: Barang China 10 Hari, Bila Ada Virus Mati di Jalan
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
05 February 2020 18:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur Segar (Aseibssindo) Hendra Jowono menyebut masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya impor hortikultura dari China seperti bawang putih atau lainnya.
Pasalnya, dia menilai kekhawatiran menyebarnya virus Corona melalui hortikultura tidak mungkin terjadi. Salah satunya karena faktor jeda waktu yang lama ketika distribusi antara China dan Indonesia.
"Corona nggak bisa hidup di luar hewan atau manusia yang hidup lebih dari 12 jam. Di dalam perjalanan shipment dari China ke Indonesia minimal makan 10 hari, kalaupun dia (barang impor) terjangkit, sudah mati di jalan," kata Hendra kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/2/2020).
Selama ini Indonesia memang sangat bergantung pada buah dan sayuran dari China. Jika impor disetop, maka akan membuat stok menjadi langka dan berdampak pada semakin tingginya harga. Salah satunya adalah bawang putih.
"Sekarang di pasaran sudah naik ke Rp 60 ribu/Kg dari Rp 45 ribu/Kg. Idealnya Rp 40 ribu/Kg," kata Hendra.
Menurutnya, naiknya harga bawang putih karena stok yang sudah menipis, pun yang saat ini ada di pasaran merupakan stok dari Desember 2019 lalu.
"Kasihan konsumennya. Sedangkan saat-saat ini masyarakat butuhkan buah-buahan, sayuran sehat untuk bangun imun body sistemnya," lanjut Hendra.
Bila pasokan terbatas seperti bawang putih, maka akan mendorong produk-produk konsumsi menjadi lebih mahal. "Bisa akibatkan inflasi lebih tinggi, terutama bulan empat (April), menjelang bulan puasa," sebut Hendra.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto menegaskan, meski virus corona adalah penyakit zoonosis dan kemungkinan tak menular dari produk hortikultura, pihaknya akan tetap waspada mengenai impor bawang putih dari China ini.
"Bagaimana pun kita nggak boleh mengabaikan walaupun tidak dikatakan tanaman bukan media pembawaan untuk virus korona. Tapi kita nggak boleh abai, tetap harus hati-hati, prinsip kehati-hatian itu penting sekali," tegas Prihasto.
Kementerian akan menunda pengajuan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk impor bawang putih dari China. "Sementara untuk China saja," ungkapnya.
(hoi/hoi) Next Article Efek Virus Corona Buat Harga Bawang Putih Melonjak
Pasalnya, dia menilai kekhawatiran menyebarnya virus Corona melalui hortikultura tidak mungkin terjadi. Salah satunya karena faktor jeda waktu yang lama ketika distribusi antara China dan Indonesia.
"Corona nggak bisa hidup di luar hewan atau manusia yang hidup lebih dari 12 jam. Di dalam perjalanan shipment dari China ke Indonesia minimal makan 10 hari, kalaupun dia (barang impor) terjangkit, sudah mati di jalan," kata Hendra kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/2/2020).
Selama ini Indonesia memang sangat bergantung pada buah dan sayuran dari China. Jika impor disetop, maka akan membuat stok menjadi langka dan berdampak pada semakin tingginya harga. Salah satunya adalah bawang putih.
"Sekarang di pasaran sudah naik ke Rp 60 ribu/Kg dari Rp 45 ribu/Kg. Idealnya Rp 40 ribu/Kg," kata Hendra.
Menurutnya, naiknya harga bawang putih karena stok yang sudah menipis, pun yang saat ini ada di pasaran merupakan stok dari Desember 2019 lalu.
"Kasihan konsumennya. Sedangkan saat-saat ini masyarakat butuhkan buah-buahan, sayuran sehat untuk bangun imun body sistemnya," lanjut Hendra.
Bila pasokan terbatas seperti bawang putih, maka akan mendorong produk-produk konsumsi menjadi lebih mahal. "Bisa akibatkan inflasi lebih tinggi, terutama bulan empat (April), menjelang bulan puasa," sebut Hendra.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto menegaskan, meski virus corona adalah penyakit zoonosis dan kemungkinan tak menular dari produk hortikultura, pihaknya akan tetap waspada mengenai impor bawang putih dari China ini.
"Bagaimana pun kita nggak boleh mengabaikan walaupun tidak dikatakan tanaman bukan media pembawaan untuk virus korona. Tapi kita nggak boleh abai, tetap harus hati-hati, prinsip kehati-hatian itu penting sekali," tegas Prihasto.
Kementerian akan menunda pengajuan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk impor bawang putih dari China. "Sementara untuk China saja," ungkapnya.
(hoi/hoi) Next Article Efek Virus Corona Buat Harga Bawang Putih Melonjak
Most Popular