
Ada Corona, Rekomendasi Impor Bawang Putih China Ditahan
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
05 February 2020 18:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertanian hingga kini belum mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih 2020 dari China kepada para importir. Langkah ini bersamaan dengan fenomena wabah virus corona di China
Belum terbitnya RIPH membuat importir khawatir. Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur Segar (Aseibssindo) Hendra Jowono menilai stok buah dan sayuran yang kian menipis bisa berdampak pada kenaikan harga.
"Saat ini paling penting menerbitkan rekomendasi impor secepat mungkin, supaya mengendalikan harga di pasaran. Jangan menjadi inflasi tinggi di bulan-bulan nanti," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/2/2020).
Jika nantinya rekomendasi sudah keluar, proses impor tidak bisa langsung terjadi. Perlu waktu lagi untuk penentuan kuota impor dari pengusaha yang ikut terlibat. "(Misalnya) bulan 2 pun diterbitkan, itu pengapalan tiba di sini dalam waktu 1 bulan. Bulan 3 baru bisa masuk," sebut Hendra.
Kekhawatiran importir didasari dari mulai naiknya harga bawang putih di pasaran. Salah satunya kenaikan harga yang mulai terasa saat ini adalah bawang putih. Menurut Hendra, naiknya harga bawang putih karena stok yang sudah menipis, pun yang saat ini ada di pasaran merupakan stok dari Desember 2019 lalu.
"Sekarang di pasaran sudah naik ke 60 ribu/Kg dari 45 ribu/Kg. Idealnya 40 ribu/Kg," kata Hendra.
Jika kondisi ini dibiarkan, maka salah satu pihak yang akan kesulitan adalah pengusaha bidang makanan. Mahalnya bahan baku mau tidak mau membuat harga jual kepada konsumen semakin tinggi.
Kementerian Pertanian (Kementan) masih belum mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih terhadap para importir. Hal ini bersamaan dengan berlangsungnya wabah virus corona di China, di sisi lain pasokan bawang putih Indonesia 90% berasal dari China.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan menunda pengajuan RIPH untuk impor bawang putih impor dari China. "Sementara untuk China saja," kata Prihasto Setyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (4/2/2020) seperti dikutip dari detikcom.
Ia menegaskan, meski virus corona adalah penyakit zoonosis dan kemungkinan tak menular dari produk hortikultura, pihaknya akan tetap waspada mengenai impor bawang putih dari China ini.
"Bagaimana pun kita nggak boleh mengabaikan walaupun tidak dikatakan tanaman bukan media pembawaan untuk virus korona. Tapi kita nggak boleh abai, tetap harus hati-hati, prinsip kehati-hatian itu penting sekali," tegas Prihasto.
Kementerian akan menunda pengajuan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk impor bawang putih dari China. "Sementara untuk China saja," ungkapnya.
(hoi/hoi) Next Article Ribuan Ton Bawang Putih Impor China Sudah Masuk RI
Belum terbitnya RIPH membuat importir khawatir. Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur Segar (Aseibssindo) Hendra Jowono menilai stok buah dan sayuran yang kian menipis bisa berdampak pada kenaikan harga.
"Saat ini paling penting menerbitkan rekomendasi impor secepat mungkin, supaya mengendalikan harga di pasaran. Jangan menjadi inflasi tinggi di bulan-bulan nanti," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (5/2/2020).
Jika nantinya rekomendasi sudah keluar, proses impor tidak bisa langsung terjadi. Perlu waktu lagi untuk penentuan kuota impor dari pengusaha yang ikut terlibat. "(Misalnya) bulan 2 pun diterbitkan, itu pengapalan tiba di sini dalam waktu 1 bulan. Bulan 3 baru bisa masuk," sebut Hendra.
Kekhawatiran importir didasari dari mulai naiknya harga bawang putih di pasaran. Salah satunya kenaikan harga yang mulai terasa saat ini adalah bawang putih. Menurut Hendra, naiknya harga bawang putih karena stok yang sudah menipis, pun yang saat ini ada di pasaran merupakan stok dari Desember 2019 lalu.
"Sekarang di pasaran sudah naik ke 60 ribu/Kg dari 45 ribu/Kg. Idealnya 40 ribu/Kg," kata Hendra.
Jika kondisi ini dibiarkan, maka salah satu pihak yang akan kesulitan adalah pengusaha bidang makanan. Mahalnya bahan baku mau tidak mau membuat harga jual kepada konsumen semakin tinggi.
Kementerian Pertanian (Kementan) masih belum mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih terhadap para importir. Hal ini bersamaan dengan berlangsungnya wabah virus corona di China, di sisi lain pasokan bawang putih Indonesia 90% berasal dari China.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan menunda pengajuan RIPH untuk impor bawang putih impor dari China. "Sementara untuk China saja," kata Prihasto Setyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (4/2/2020) seperti dikutip dari detikcom.
Ia menegaskan, meski virus corona adalah penyakit zoonosis dan kemungkinan tak menular dari produk hortikultura, pihaknya akan tetap waspada mengenai impor bawang putih dari China ini.
"Bagaimana pun kita nggak boleh mengabaikan walaupun tidak dikatakan tanaman bukan media pembawaan untuk virus korona. Tapi kita nggak boleh abai, tetap harus hati-hati, prinsip kehati-hatian itu penting sekali," tegas Prihasto.
Kementerian akan menunda pengajuan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk impor bawang putih dari China. "Sementara untuk China saja," ungkapnya.
(hoi/hoi) Next Article Ribuan Ton Bawang Putih Impor China Sudah Masuk RI
Most Popular