Inikah yang Bikin Harga Bawang Putih Impor China Mengamuk?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
05 February 2020 15:12
Rekomendasi impor untuk bawang putih ditahan, harga saat ini terbang.
Foto: Gegara Virus Corona, Bawang Putih Meroket Naik. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bawang putih sedang tak bersahabat. Di Jakarta harganya sudah melonjak 100% berbarengan dengan isu virus corona di China. Pedagang mengakui kenaikan harga ini berbarengan dengan isu corona di China.

Di sisi lain, Kementerian Pertanian (Kementan) masih belum mengeluarkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih terhadap para importir. Hal ini bersamaan dengan berlangsungnya wabah virus corona di China, di sisi lain pasokan bawang putih Indonesia 90% berasal dari China.

Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan menunda pengajuan RIPH untuk impor bawang putih impor dari China. "Sementara untuk China saja," kata Prihasto Setyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (4/2/2020) seperti dikutip dari detikcom.

Ia mengatakan untuk bawang putih impor bisa ada alternatifnya antara lain dari India, Iran, dan Mesir. Selain itu, produk hortikultura lainnya seperti buah-buahan dan bawang bombai masih bisa dicari alternatif negara lain.



"Buah-buahan kan banyak, nggak hanya dari China, bawang bombai bisa dari New Zealand, Australia, bisa dari India," papar Prihasto.

Ia memastikan pasokan bawang putih dalam negeri hingga akhir Februari 2020 masih mencukupi. "Analisis kami sementara ini bawang putih masih cukup, sampai Februari ini masih cukup," kata Prihasto.

Ia juga sempat mengatakan pada Maret 2020 Indonesia akan panen sekitar 60.000 ton bawang putih.

"Iya. Kita bulan Maret ini, mulai bulan Maret ada panen cukup luas. Lebih dari 6.000 hektare bawang putih. Kalau 6.000 hektare rata-rata hasilnya 10 ton saja per hektare, itu sudah 60.000 ton," ucap Prihasto di Pasar Senen, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Hendra Juwono Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur Segar (Aseibssindo), mengakui Kementan memang masih menahan RIPH bawang putih impor. Ia khawatirnya akan berdampak pada lonjakan harga dan inflasi, sedangkan negara alternatif pemasok bawang putih dari India harganya memang lebih mahal dari China.

"Sejak November semua komoditas belum diterbitkan rekomendasi impor oleh Kementan. Barangnya pun di Indonesia memang sudah kosong.Terjadi kenaikan harga yang drastis. Jika nggak dibukakan rekomendasi impornya, masih ditunda-tunda. Itu akibatnya fatal untuk bulan puasa, inflasi efeknya dan juga otomatis kena konsumsi," kata Juwono.


[Gambas:Video CNBC]




(hoi/hoi) Next Article Kenali Ciri & Gejala Virus Corona, Ini Penjelasan IDI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular