Biaya Kesehatan Mahal, Pak Jokowi! Rakyat Bisa Jatuh Miskin

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
03 February 2020 11:01
Biaya Kesehatan Mahal, Pak Jokowi! Rakyat Bisa Jatuh Miskin
Foto: Melihat Pelayanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi periode Januari 2020. Namun bukan hanya inflasi secara umum, laju di komponen yang lebih rinci perlu mendapat perhatian.

Sepanjang 2019, laju inflasi umum tercatat 2,72%. Ini menjadi inflasi terendah dalam 20 tahun terakhir. Inflasi umum terus dalam tren melambat.

Bagi negara berkembang seperti Indonesia, pelambatan inflasi adalah berkah karena menandakan pasokan bisa mengimbangi permintaan yang masih tumbuh. Sebuah ciri perekonomian yang semakin sehat.


Akan tetapi, inflasi di pengeluaran yang lebih rinci menunjukkan pertanda sebaliknya. Ambil contoh inflasi kesehatan.

Pada 2019, inflasi kesehatan tercatat 3,46%. Lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 3,14%.

Angka 3,46% adalah yang tertinggi sejak 2016. Jadi kala inflasi umum terus menukik, inflasi kesehatan malah terkerek ke atas.




Data ini menggambarkan biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk keperluan kesehatan terus meningkat. Biaya kesehatan yang semakin mahal membuat masyarakat miskin dan hampir miskin sulit untuk 'naik kelas'.


Menurut riset Adam Wagstaff, Patrick Eozenou, dan Marc Smitz berjudul Out-of-Pocket Expenditure on Health yang diterbitkan oleh Bank Dunia, pengeluaran untuk kesehatan adalah salah satu penyebab penurunan kesejahteraan. Sebab kala pengeluaran untuk kesehatan bertambah, maka konsumsi untuk kelompok lain terpaksa dikurangi.

"Pengeluaran kesehatan biasanya tidak rutin dan tidak bisa diperkirakan. Pengeluaran ini hanya terjadi ketika seseorang dalam kondisi sakit, waktunya di luar kontrol. Konsekuensinya adalah akan ada pengurangan konsumsi kelompok lainnya, sehingga pengeluaran kesehatan terkait erat dengan penurunan tingkat kesejahteraan," sebut riset terbitan April 2019 itu.

Sementara laporan berjudul Tracking Universal Health Coverage yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia menyebutkan, hampir 100 juta penduduk di seluruh dunia setiap tahunnya harus menerima kenyataan pahit jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem. Gara-garanya adalah pengeluaran untuk kesehatan. Penduduk yang berpendapatan US$ 1,9 (Rp 26.153 dengan kurs saat ini) per hari terpaksa harus memilih antara makan atau pendidikan dengan pengeluaran kesehatan.

Sedangkan 122 juta orang di seluruh dunia harus hidup dengan US$ 3,1 (Rp 42.645) per hari karena harus menyisihkan uang lebih untuk keperluan kesehatan. Sejak tahun 2000, angkanya naik 1,5% per tahun.

Lebih dari 800 juta penduduk di dunia mengeluarkan 10% pengeluaran mereka untuk kesehatan. Sementara 180 juta penduduk dunia mengeluarkan seperempat atau lebih untuk keperluan ini, dengan laju pertumbuhan 5% per tahun.

"Masalah ini tidak hanya melanda negara-negara miskin, tetapi semuanya. Orang dengan kondisi memprihatinkan ini tidak hanya bisa bangkrut secara ekonomi, tetapi juga moral," tegas riset itu.


Oleh karena itu, Bank Dunia menekankan perlunya jaminan kesehatan universal. Indonesia sudah menempuh kebijakan tersebut dengan membentuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Namun secara operasional, BPJS Kesehatan masih 'berdarah'darah. Tahun lalu, BPJS Kesehatan diperkirakan menderita defisit Rp 28 triliun.




Indonesia masih butuh BPJS Kesehatan, lembaga ini bisa menjadi solusi agar masyarakat tidak jatuh ke jurang kemiskinan saat menghadapi masalah kesehatan. BPJS Kesehatan perlu diperkuat sebagai wujud kehadiran negara dalam menjamin kesejahteraan rakyat.

Namun terus-menerus disuntik oleh anggaran negara tidak akan menyelesaikan masalah, yang ada malah menambah masalah baru yaitu peningkatan beban fiskal (fiscal burden). Salah satu cara yang paling mudah adalah menaikkan iuran dalam batas yang wajar, tidak terlalu memberatkan masyarakat.


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular